PT Pertamina menambah pasokan gas subsidi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang diprediksi akan meningkat di Kabupaten Garut, Jawa Barat, selama diberlakukan darurat wabah COVID-19 yang mengharuskan warga diam di rumah untuk memutus penyebaran virus.

"Kami memperkirakan ada peningkatan kebutuhan LPG karena sebagian besar masyarakat kini akan berada di rumah sehingga aktivitas memasak juga bertambah," kata Unit Manager Communication Relations and CSR MOR III Dewi Sri Utami melalui siaran pers di Garut, Minggu.

Ia menuturkan, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III telah mengantisipasi adanya lonjakan penggunaan gas rumah tangga di saat pemerintah memberlakukan masyarakat diam di rumah selama darurat wabah virus corona.

Penambahan gas subsidi itu, kata dia, sebanyak 32 ribu tabung dari kebutuhan masyarakat Garut yang selama ini tercatat setiap hari sebanyak 50 ribu tabung gas.

Baca juga: Rhoma Irama ciptakan lagu berjudul "Virus Corona"

"Melihat situasi tersebut (kebutuhan gas) kami melakukan penambahan pasokan LPG subsidi untuk mempermudah masyarakat," katanya.

Ia menyampaikan, alokasi pasokan gas subsidi tambahan di Garut akan dilakukan Pertamina bersifat situasional atau melihat dari besaran kebutuhan di lapangan.

Menurut dia, berdasarkan pantauan di lapangan peningkatan kebutuhan gas subsidi terjadi pada rumah tangga, sedangkan penggunaan gas oleh pelaku usaha terjadi penurunan dampak dari adanya isolasi wilayah.

"Kenaikan kebutuhan di sektor rumah tangga karena LPG 3 kg digunakan untuk memasak, namun di sisi lain, kebutuhan LPG subsidi untuk warung-warung usaha mikro menurun karena masyarakat telah memasak di rumah," katanya.

Baca juga: Masyarakat jangan semprotkan langsung cairan disinfektan ke tubuh

Dewi menyampaikan, masyarakat dapat membeli gas subsidi dengan mudah di pangkalan resmi yang tersebar di 1.048 pangkalan dan 35 agen LPG di seluruh daerah Kabupaten Garut.

Masyarakat, lanjut dia, dapat membeli gas subsidi dengan harga sesuai HET (harga eceran tertinggi) berdasarkan Surat Keputusan Bupati seharga Rp16 ribu per tabung.

"Pertamina memastikan suplai LPG ke agen maupun pangkalan LPG tetap berjalan lancar dan dapat memenuhi kebutuhan warga," katanya.

Dewi menegaskan, gas subsidi yang siap dipasok diperuntukan bagi rumah tangga pra sejahtera berpenghasilan Rp1,5 juta per bulan dan pelaku usaha kecil dan mikro.

Baca juga: Laboratorium IPB diusulkan jadi penguji swab COVID-19

Sedangkan masyarakat sejahtera, kata Dewi, dapat membeli gas bukan subsidi seperti tabung gas 5,5 kg, dan 12 kg yang sudah tersedia di setiap pangkalan resmi Pertamina.
 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020