Wali Kota Sukabumi Jawa Barat Achmad Fahmi memastikan hingga saat ini belum ada warganya yang positif terinfeksi COVID-19, karena dari hasil pendataan hingga Senin hanya ada 66 orang dalam pemantauan (ODP) dan 13 pasien dalam pengawasan (PDP).

"Masyarakat harus tenang, tapi waspada. Memang sebelum ada pemeriksaan cepat atau rapid tes COVID-19 terhadap 60 warga, tapi belum ada hasilnya," katanya di Sukabumi, Senin.

Ia pun membantah bahwa kota yang dipimpinnya tersebut menjadi daerah terbanyak warganya yang tertular virus mematikan ini, setelah Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan konferensi pers yang menyebutkan dari hasil rapid tes terhadap 22 ribu jiwa ada 300 warga Jabar terinfeksi virus corona dan dari jumlah itu berasal dari Kota Sukabumi.

Baca juga: Wali Kota Sukabumi pastikan hingga saat ini dirinya sehat

Maka dari itu, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada serta melaksanakan imbauan dari pemerintah seperti diam di rumah, mengurangi aktivitas di luar rumah, menjaga kesejatan, kebersihan lingkungan dan keluarga seperti sesering mungkin membilas tangan dengan sanitizer atau mencuci dengan menggunakan sabun.

Menurutnya, hingga saat ini pihaknya belum menerima hasil rapid tes kepada 60 warga itu, apakah hasilnya ada yang positif atau tidak, tetapi berharap semuanya negatif.

Selain itu, dirinya juga tidak mengetahui jika ada lembaga lain yang melakukan rapid tes COVID-19 dan ditemukan adanya yang positif, tapi hingga saat ini belum ada laporan terkait pasien positif virus corona.

Baca juga: Polres Sukabumi Kota gelar Operasi Aman Nusa II cegah penyebaran COVID-19

Lanjut dia, misalnya hasil pemeriksaan rapid tes menunjukan positif, tapi untuk meyakinkan bahwa warga tersebut benar-benar terinfeksi COVID-19 harus dengan menjalani pemeriksaan SWAB, sehingga rapid tes tidak bisa menentukan apakah yang bersangkutan terinfeksi atau tidak.

"Status Kota Sukabumi masih kuning dan belum naik menjadi merah karena belum ada warga positif terinfeksi COVID-19. Tapi, kami akan pantau terus perkembangannya dan tentunya melakukan pencegahan secara masif," tambahnya.

Fahmi mengimbau kepada warga untuk tidak cepat percaya terhadap rumor yang beredar, apalagi sampai ada yang menyebutkan 300 warganya positif terinfeksi COVID-19.

Baca juga: Aktivitas warga di pusat perdagangan Kota Sukabumi mulai berkurang

Padahal yang menjalani tes hanya 60 orang, tapi kembali lagi pihaknya tidak mengetahui jika ada lembaga lain yang melakukan rapid tes dan tidak melaporkan hasilnya, katanya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020