Pemerintah Kota Bogor memberikan apresiasi tinggi kepada para dokter, perawat, dan petugas lainnya karena berada di garda terdepan dalam penanganan penyebaran COVID-19 di kota itu.

"Petugas medis, baik dokter, perawat, maupun petugas lainnya bersentuhan langsung dengan pasien positif COVID-19 dan pasien dalam pengawasan (PDP) di rumah sakit, yang tentunya berisiko tinggi," kata Dedie A Rachim dalam pesannya kepada peserta apel di halaman GOR Pajajaran Kota Bogor, Jumat.

Pada kesempatan tersebut, Dedie A Rachim juga memberikan semangat kepada Polri dan TNI serta personel dari Satpol PP dan Pemadam Kebakaran yang memberikan kontribusi besar, melakukan sosialisasi secara aktif kepada warga untuk berada di rumah, maupun melakukan penyemprotan disinfektan di banyak titik di seluruh wilayah Kota Bogor.

Baca juga: Pemkot Bogor lakukan pengawasan dan sosialisasi pada warga untuk tetap berada di rumah

"Para personel ini telah bahu-membahu berjuang bersama-sama untuk mengatasi penyebaran virus corona COVID-19," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Dedie A Rachim juga mengingatkan kepada seluruh warga Kota Bogor tanpa terkecuali, untuk agar melaksanakan instruksi Presiden RI untuk belajar, bekerja dan beribadah dari rumah.

"Mari kita semua untuk bersama-sama saling mengingatkan kepada warga yang belum patuh. Kepada Polri dan TNI agar melakukan langkah-langkah pendisiplinan kepada warga yang belum patuh," katanya.

Baca juga: Banyak korban jiwa, warga Bogor hindari keramaian

Usai apel pagi, dilakukan sosialisasi melalui pengeras suara kepada warga untuk tetap berada di rumah, di sepanjang jalan Ahmad Yani, Jalan Pemuda dan Kesehatan, di Kota Bogor.

Petugas dari Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bogor juga melakukan penyemprotan di Gedung DPRD Kota Bogor di Jalan Pemuda.

Wakil Wali Kota bersama Forkopimda juga melakukan peninjauan ke kantor Kelurahan Tanah Sareal dan ke kantor Dinas Kesehatan Kota Bogor.



Di kantor Dinas Kesehatan Kota Bogor, Wakil Wali Kota yang mengenakan alat pelindung diri (APD) masker dan kacamata meninjau pelaksanaan tes cepat.

Hingga Jumat 27 Maret pukul 11.30 WIB, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jabar dalam aplikasi PIKOBAR disebutkan, total kasus positif 78 kasus, lima sembuh, 11 meninggal  dari total orang dalam pemantauan (ODP) 3703 kasus, pasien dalam pengawasan (PDP) 578 kasus.

Dari 11 kasus meninggal tersebut, dua kasus di Kota Bandung, Kota Bogor (1), Kota Depok (1), Kabupaten Bekasi (3), Kota Cimahi (1), Kabupaten Bandung (2) dan Kabupaten Kuningan (1).  

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020