Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan hingga Minggu pukul 20.00 wita jumlah kasus demam berdarah di kabupaten itu sudah mencapai 1.190 orang dari jumlah sebelumnya hanya 1.145 orang.

"Sampai malam ini jumlahnya sudah meningkat menjadi 1.190 kasus," kata Pelaksana Tugas Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus saat dihubungi dari Kupang, Minggu (8/3) malam.

Baca juga: Baru dua bulan, terjadi 165 kasus DBD di Jakarta Selatan

Sementara itu jumlah korban yang meninggal akibat DBD di kabupaten itu sudah mencapai 13 orang dari sebelumnya di Rabu (4/3) lalu baru 11 orang yang meninggal.

Mereka yang meninggal adalah kebanyakan anak-anak, dan menurut Petrus korban yang meninggal adalah korban yang terlambat membawa keluarganya yang sakit ke puskesmas.

Oleh karena itu ia meminta agar warga yang mengetahui anak atau keluarganya menderita sakit panas, secepatnya membawa ke puskemas agar bisa ditangani secepatnya agar tak berdampak buruk.

Baca juga: PMI Tangerang lakukan pencegahan dini penyebaran DBD dan cikungunya lewat sosialisasi 3M plus

Sementara itu terkait korban yang saat ini dirawat di tiga RS di Kabupaten Sikka, yakni RSUD TC Hillers, RS Kewapante dan RS Lela sudah mencapai 114. Jumlah ini lanjut dia mengalami penurunan karena pada pekan sebelumnya jumlah yang dirawat mencapai 200an korban.

Jumlah kasus DBD, kata dia memang hingga saat ini terus meningkat, walaupun sudah banyak pencegahan yang sudah dilakukan oleh Pemda setempat.

Bahkan pemda setempat juga sudah meningkat status KLB DBD dari sebelumnya tahap tiga kini sudah memasuki KLB tahap empat sejak Selasa (3/3) lalu.

Baca juga: Waspada DBD jika terdapat gejala khas saat demam pada anak

Sementara itu data kasus DBD di NTT secara keseluruhan juga kini terus meningkat. Secara keseluruhan 32 warga di NTT sudah meninggal akibat DBD.

Jumlah korban yang dirawat saat ini mencapai 2.697 kasus dan tersebar di 20 kabupaten/kota dari 2 kabupaten/Kota di provinsi berbasis kepulauan itu. Dan hanya Sumba Tengah saja yang bebas dari kasus DBD.

Pewarta: Kornelis Kaha

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020