Kehidupan pernikahan ternyata tidak seindah yang dibayangkan meski sepasang suami-istri sudah mengenal pasangannya selama belasan tahun, inilah yang dihadapi oleh Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion yang tergambar dalam film "Teman Tapi Menikah 2".
Jika Anda sudah menyaksikan seri pertama dari film yang diadaptasi berdasarkan novel dengan judul yang sama, cerita kali ini akan jauh berbeda meski keduanya merupakan kisah nyata dari pernikahan Ayudia dan Ditto.
Pada film "Teman Tapi Menikah 1", lebih menggambarkan persahabatan antara Ayudia (Vanesha Prescilla) dan Ditto (Adipati Dolken) saat masih remaja kemudian perasaan mereka pun berubah menjadi cinta sehingga penceritaannya lebih menyenangkan, lucu, membuat baper dan romantis.
Sementara itu, "Teman Tapi Menikah 2" lebih berbicara tentang kehidupan pernikahan pria dan wanita yang berumur 24 tahun. Meski bersahabat selama 13 tahun lebih, namun Ayudia (Mawar de Jongh) dan Ditto (Adipati Dolken) tidak pernah tahu kebiasaan masing-masing saat di rumah.
Hal umum yang terjadi pada kehidupan rumah tangga, Ditto ternyata bukanlah orang yang teratur atau sering meletakkan barang seenaknya. Sedangkan Ayudia cenderung menjadi sering mengomentari banyak hal kecil.
Masalah kecil ini membuat keduanya menjadi sering bertengkar. Ditambah lagi, Ayudia ternyata langsung mengandung padahal keduanya memiliki banyak mimpi setelah menikah.
Mereka tidak pernah menyangka akan mendapat momongan secepat itu dan membuat dunia keduanya berubah 180 derajat. Ada kebahagian, keraguan hingga ketakutan yang membayangi pasangan muda ini, terlebih dengan kehadiran buah hati.
Baca juga: Reza Rahadian antarkan Habibie ke peristirahatan terakhir
Konflik yang intens
Sepanjang film kita memang disuguhkan dengan beragam konflik, mulai dari Ayudia yang tidak bisa menerima kebiasaan sang suami, Ditto yang kaget melihat perubahan sikap Ayudia saat hamil dan selalu berdalih hormon yang mempengaruhinya, serta konflik di antara keduanya tentang perlu tidaknya memiliki seorang anak jika hanya membawa masalah baru pada pernikahan.
Pertengkaran demi pertengkaran yang terjadi antara Ayudia dan Ditto menunjukkan ketidaksiapan keduanya untuk memiliki seorang anak. Wajar saja, sebab saat itu mereka masih berusia 24 tahun dan memiliki segudang mimpi yang direncanakan hanya untuk berdua.
Ketika calon bayi hadir, semua berubah. Ayudia takut mimpinya untuk keliling dunia tidak terwujud, dia juga takut hubungannya dengan Ditto jadi menjauh setelah memiliki anak, apalagi di awal-awal kehamilan keduanya terus bertengkar dan sempat ingin menggugurkan kehamilan.
Konflik di film ini memang sangat intens, Rako Prijanto selaku sutradara membangun emosinya naik-turun. Kadang berada di titik paling bawah dan tiba-tiba di bawa pada puncak amarah.
Meski demikian, sisi komedi dalam film ini tetap ditampilkan walau tidak terlalu banyak. Hal yang membuat tertawa adalah pembawaan Ditto yang begitu santai serta kecanggungan kedua setelah menjadi sepasang suami-istri, khususnya saat berada di ranjang.
Baca juga: Myanmar menghukum pembuat film karena kritik militer di Facebook
Akting yang meyakinkan
Berbeda dengan yang pertama, sosok Ayudia di "Teman Tapi Menikah 2" diperankan oleh Mawar de Jongh. Mungkin banyak yang bertanya apakah Mawar mampu menggantikan Vanesha Prescilla yang lebih dulu memperkenalkan film ini? Jawabannya iya.
Mawar dengan sangat baik mampu berperan sebagai wanita hamil yang penuh emosi. Aktingnya sangat meyakinkan apalagi saat akan melahirkan Dia Sekala Bumi, anak dari Ayudia dan Ditto. Dia juga sukses membuat penonton kesal dengan sikapnya yang terkesan banyak mau saat hamil.
Merasakan sakit saat kontraksi, berusaha mempertahankan melahirkan melalui proses normal hingga cara berjalan saat hamil seolah-olah pernah mengalami semuanya. Padahal Mawar saat ini baru berusia 18 tahun.
Seperti halnya Mawar, Adipati pun mampu memerankan sosok suami sekaligus 'ayah muda' dengan cakap. Bagaimana kekagetannya menghadapi istri hamil, panik membantu melahirkan dan menggendong bayi.
Dalam pemutaran perdana film "Teman Tapi Menikah 2" pada Minggu (23/2), Adipati mengatakan bahwa statusnya yang belum menikah membuatnya lebih mudah memerankan karakter Ditto.
"Keuntungannya itu karena kita belum menikah. Kan karena ini perjalanannya setelah menikah, lalu mereka langsung dapat anak. Ketidaksiapan Ayu dan Ditto itu lah yang menjadi poin penting yang harus kita sampaikan," kata Adipati.
"Kalau kita siap justru malah enggak kayak mereka jatuhnya. Ketidaksiapan Ayu dan Ditto kita pakai untuk menjadi bahan membangun chemistry," lanjutnya.
Baca juga: Maradona marah dan akan boikot film dokumentasi dirinya
Pesan untuk calon pengantin
"Teman Tapi Menikah 2" menyampaikan pesan yang sangat jelas, kenal lama dengan pasangan tidak menjamin mempermudah hubungan saat berumah tangga.
Ayudia dan Ditto juga menunjukkan bahwa komunikasi sangat penting untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, saling mendengarkan keluhan pasangan dan memahami dari sudut pandang masing-masing.
Di sini juga diperlihatkan bahwa masa kehamilan dan mengurus anak bukan hanya tanggung jawab seorang istri tapi juga memerlukan peran serta suami.
Selain itu, menikah muda tidaklah bukanlah keputusan yang salah, asalkan keduanya sama-sama siap secara mental untuk menghadapi berbagai masalah yang datang.
"Ini tuh biar bisa jadi contoh juga ke teman-teman untuk jadi pembelajaran bahwa kita yang udah kenal sedalam itu aja konfliknya nyata," ujar Ditto.
"Teman Tapi Menikah 2" mulai tayang di bioskop hari ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Jika Anda sudah menyaksikan seri pertama dari film yang diadaptasi berdasarkan novel dengan judul yang sama, cerita kali ini akan jauh berbeda meski keduanya merupakan kisah nyata dari pernikahan Ayudia dan Ditto.
Pada film "Teman Tapi Menikah 1", lebih menggambarkan persahabatan antara Ayudia (Vanesha Prescilla) dan Ditto (Adipati Dolken) saat masih remaja kemudian perasaan mereka pun berubah menjadi cinta sehingga penceritaannya lebih menyenangkan, lucu, membuat baper dan romantis.
Sementara itu, "Teman Tapi Menikah 2" lebih berbicara tentang kehidupan pernikahan pria dan wanita yang berumur 24 tahun. Meski bersahabat selama 13 tahun lebih, namun Ayudia (Mawar de Jongh) dan Ditto (Adipati Dolken) tidak pernah tahu kebiasaan masing-masing saat di rumah.
Hal umum yang terjadi pada kehidupan rumah tangga, Ditto ternyata bukanlah orang yang teratur atau sering meletakkan barang seenaknya. Sedangkan Ayudia cenderung menjadi sering mengomentari banyak hal kecil.
Masalah kecil ini membuat keduanya menjadi sering bertengkar. Ditambah lagi, Ayudia ternyata langsung mengandung padahal keduanya memiliki banyak mimpi setelah menikah.
Mereka tidak pernah menyangka akan mendapat momongan secepat itu dan membuat dunia keduanya berubah 180 derajat. Ada kebahagian, keraguan hingga ketakutan yang membayangi pasangan muda ini, terlebih dengan kehadiran buah hati.
Baca juga: Reza Rahadian antarkan Habibie ke peristirahatan terakhir
Konflik yang intens
Sepanjang film kita memang disuguhkan dengan beragam konflik, mulai dari Ayudia yang tidak bisa menerima kebiasaan sang suami, Ditto yang kaget melihat perubahan sikap Ayudia saat hamil dan selalu berdalih hormon yang mempengaruhinya, serta konflik di antara keduanya tentang perlu tidaknya memiliki seorang anak jika hanya membawa masalah baru pada pernikahan.
Pertengkaran demi pertengkaran yang terjadi antara Ayudia dan Ditto menunjukkan ketidaksiapan keduanya untuk memiliki seorang anak. Wajar saja, sebab saat itu mereka masih berusia 24 tahun dan memiliki segudang mimpi yang direncanakan hanya untuk berdua.
Ketika calon bayi hadir, semua berubah. Ayudia takut mimpinya untuk keliling dunia tidak terwujud, dia juga takut hubungannya dengan Ditto jadi menjauh setelah memiliki anak, apalagi di awal-awal kehamilan keduanya terus bertengkar dan sempat ingin menggugurkan kehamilan.
Konflik di film ini memang sangat intens, Rako Prijanto selaku sutradara membangun emosinya naik-turun. Kadang berada di titik paling bawah dan tiba-tiba di bawa pada puncak amarah.
Meski demikian, sisi komedi dalam film ini tetap ditampilkan walau tidak terlalu banyak. Hal yang membuat tertawa adalah pembawaan Ditto yang begitu santai serta kecanggungan kedua setelah menjadi sepasang suami-istri, khususnya saat berada di ranjang.
Baca juga: Myanmar menghukum pembuat film karena kritik militer di Facebook
Akting yang meyakinkan
Berbeda dengan yang pertama, sosok Ayudia di "Teman Tapi Menikah 2" diperankan oleh Mawar de Jongh. Mungkin banyak yang bertanya apakah Mawar mampu menggantikan Vanesha Prescilla yang lebih dulu memperkenalkan film ini? Jawabannya iya.
Mawar dengan sangat baik mampu berperan sebagai wanita hamil yang penuh emosi. Aktingnya sangat meyakinkan apalagi saat akan melahirkan Dia Sekala Bumi, anak dari Ayudia dan Ditto. Dia juga sukses membuat penonton kesal dengan sikapnya yang terkesan banyak mau saat hamil.
Merasakan sakit saat kontraksi, berusaha mempertahankan melahirkan melalui proses normal hingga cara berjalan saat hamil seolah-olah pernah mengalami semuanya. Padahal Mawar saat ini baru berusia 18 tahun.
Seperti halnya Mawar, Adipati pun mampu memerankan sosok suami sekaligus 'ayah muda' dengan cakap. Bagaimana kekagetannya menghadapi istri hamil, panik membantu melahirkan dan menggendong bayi.
Dalam pemutaran perdana film "Teman Tapi Menikah 2" pada Minggu (23/2), Adipati mengatakan bahwa statusnya yang belum menikah membuatnya lebih mudah memerankan karakter Ditto.
"Keuntungannya itu karena kita belum menikah. Kan karena ini perjalanannya setelah menikah, lalu mereka langsung dapat anak. Ketidaksiapan Ayu dan Ditto itu lah yang menjadi poin penting yang harus kita sampaikan," kata Adipati.
"Kalau kita siap justru malah enggak kayak mereka jatuhnya. Ketidaksiapan Ayu dan Ditto kita pakai untuk menjadi bahan membangun chemistry," lanjutnya.
Baca juga: Maradona marah dan akan boikot film dokumentasi dirinya
Pesan untuk calon pengantin
"Teman Tapi Menikah 2" menyampaikan pesan yang sangat jelas, kenal lama dengan pasangan tidak menjamin mempermudah hubungan saat berumah tangga.
Ayudia dan Ditto juga menunjukkan bahwa komunikasi sangat penting untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, saling mendengarkan keluhan pasangan dan memahami dari sudut pandang masing-masing.
Di sini juga diperlihatkan bahwa masa kehamilan dan mengurus anak bukan hanya tanggung jawab seorang istri tapi juga memerlukan peran serta suami.
Selain itu, menikah muda tidaklah bukanlah keputusan yang salah, asalkan keduanya sama-sama siap secara mental untuk menghadapi berbagai masalah yang datang.
"Ini tuh biar bisa jadi contoh juga ke teman-teman untuk jadi pembelajaran bahwa kita yang udah kenal sedalam itu aja konfliknya nyata," ujar Ditto.
"Teman Tapi Menikah 2" mulai tayang di bioskop hari ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020