Kurs dolar AS sedikit menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lain pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), menyusul kemunduran besar di sesi sebelumnya.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,03 persen menjadi 99,0103 pada akhir perdagangan, setelah penurunan 0,38 persen pada Selasa (25/2/2020).

Dolar AS jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (25/2/2020), karena ekspektasi meningkat bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga tahun ini untuk mengurangi tekanan pada ekonomi yang disebabkan oleh wabah virus corona China.

Baca juga: Nilai tukar Rupiah diprediksi melemah seiring dengan meluasnya penyebaran COVID-19

Namun, minggu lalu dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam beberapa tahun karena virus menyebar lebih lanjut di seluruh dunia, dengan investor menganggap semua aset AS sebagai safe haven.

Investor harus mulai bersiap untuk pelemahan dolar AS ketika sentimen risk-off atau penghidaran risiko terbaru mengakhiri reli yang kuat, para ahli mencatat.

Baca juga: Sinkronisasi Kewenangan Regulasi Daerah Mendukung Kebijakan Ekonomi Nasional

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0898 dolar AS dari 1,0879 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2912 dolar AS dari 1,3000 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun ke 0,6556 dolar AS dari 0,6600 dolar AS.

Baca juga: Harga emas terkoreksi 26,6 dolar dari tingkat tertinggi tujuh tahun

Dolar AS dibeli 110,22 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,12 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9754 franc Swiss dari 0,9761 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3318 dolar Kanada dari 1,3271 dolar Kanada.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020