Sukabumi (Antaranews Bogor) - Jajaran Polres Sukabumi Kota terus melakukan pengejaran terhadap oknum pelajar SMK yang melakukan pengeroyokan dan penyerangan terhadap anggota Sabhara yang tengah membubarkan tawuran.
"Kami telah menangkap satu oknum pelajar SMK swasta dari SMK Pasundan Sukabumi bernisial DH dan saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan dari tersangka," kata Kepala Polres Sukabumi Kota, AKBP Hari Santoso kepada Antara, Rabu.
Menurut Hari, kasus penyerangan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum pelajar SMK Pasundan ini dan saat ini pihaknya sudah mengetahui ciri-ciri kedua oknum pelajar saat tawuran antar pelajar tersebut membawa clurit dan sempat melakukan pembacokan kepada seorang pelajar SMK Angkata Muda Siliwangi (AMS) Sukabumi.
Akibat penyerangan yang dilakukan oleh oknum pelajar ini, anggota Sabhara tersebut mengalami luka pada tangan dan kakinya. Maka dari itu, pihaknya menurunkan anggota Satuan Reskrim untuk mengejar dua pelajar yang melakukan penyerangan terhadap anggotanya saat melerai aksi tawuran pelajar ini.
"Kami akan memberikan pasal berlapis kepada tersangka, karena ini bukan lagi masuk dalam kenakalan remaja tetapi sudah masuk ranah hukum," tambahnya.
Hari mengatakan pihaknya tidak segan memberikan tindakan tegas kepada para pelajar yang melakukan aksi kriminal seperti membawa senjata tajam dan melakukan penyerangan serta pengeroyokan. Diakuinya, akibat tawuran pelajar ini masyarakat menjadi resah karena tidak hanya menyerang pelajar yang dianggap musuhnya tetapi sudah berani mengeroyok warga bahkan anggota polisi yang tengah menjalankan tugasnya.
Penyerangan yang dilakukan oleh oknum pelajar SMK Pasundan ini terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Aksi tawuran pelajar dengan menggunakan senjata tajam ini diduga sebagai aksi balas dendam, anggota Sabhara yang kebetulan tengah berpatroli mencoba membubarkan, namun nahas polisi itu menjadi korban pengeroyokan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Kami telah menangkap satu oknum pelajar SMK swasta dari SMK Pasundan Sukabumi bernisial DH dan saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan dari tersangka," kata Kepala Polres Sukabumi Kota, AKBP Hari Santoso kepada Antara, Rabu.
Menurut Hari, kasus penyerangan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum pelajar SMK Pasundan ini dan saat ini pihaknya sudah mengetahui ciri-ciri kedua oknum pelajar saat tawuran antar pelajar tersebut membawa clurit dan sempat melakukan pembacokan kepada seorang pelajar SMK Angkata Muda Siliwangi (AMS) Sukabumi.
Akibat penyerangan yang dilakukan oleh oknum pelajar ini, anggota Sabhara tersebut mengalami luka pada tangan dan kakinya. Maka dari itu, pihaknya menurunkan anggota Satuan Reskrim untuk mengejar dua pelajar yang melakukan penyerangan terhadap anggotanya saat melerai aksi tawuran pelajar ini.
"Kami akan memberikan pasal berlapis kepada tersangka, karena ini bukan lagi masuk dalam kenakalan remaja tetapi sudah masuk ranah hukum," tambahnya.
Hari mengatakan pihaknya tidak segan memberikan tindakan tegas kepada para pelajar yang melakukan aksi kriminal seperti membawa senjata tajam dan melakukan penyerangan serta pengeroyokan. Diakuinya, akibat tawuran pelajar ini masyarakat menjadi resah karena tidak hanya menyerang pelajar yang dianggap musuhnya tetapi sudah berani mengeroyok warga bahkan anggota polisi yang tengah menjalankan tugasnya.
Penyerangan yang dilakukan oleh oknum pelajar SMK Pasundan ini terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Aksi tawuran pelajar dengan menggunakan senjata tajam ini diduga sebagai aksi balas dendam, anggota Sabhara yang kebetulan tengah berpatroli mencoba membubarkan, namun nahas polisi itu menjadi korban pengeroyokan.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014