Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pembangunan berkelanjutan dengan pengelolaan kehutanan yang baik menjadi sangat penting dalam mewujudkan cita-cita Jabar sebagai Green Province.
"Kita punya cita-cita Jawa Barat ini menjadi Green Province. Artinya bahwa sektor kehutanan harus mendukung hal ini," kata Setiawan saat membuka Forum OPD Dinas Kehutanan Provinsi Jabar di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Senin.
Namun di sisi lain, kata Setiawan, tekanan penduduk Jabar, yang hampir mencapai 50 juta jiwa, akan terus mendorong pergeseran tata guna lahan.
Baca juga: Jawa Barat fokus mengembangkan transportasi massal berbasis rel
"Biasanya hutan menjadi lahan perkebunan, perkebunan jadi pertanian, pertanian jadi perumahan. Akhirnya berubahlah tatanan dari hutan itu," katanya.
Menurut Setiawan, pergeseran tata guna lahan akan berdampak pada lahan kritis Jabar, yang kini luasnya sekitar 900 ribu hektare. Maka itu, dia berpesan kepada Dishut Jabar untuk meningkatkan peran managerial-nya, serta mengelola sumber daya kehutanan secara efektif, efisien, dan maksimal.
Dengan begitu, menurut Setiawan, Dishut Jabar dapat memberdayakan potensi hutan Jabar dengan maksimal, dan mendukung pembangunan berkelanjutan dengan terus menjaga keseimbangan lingkungan.
“Posisikan lah Dinas Kehutanan ini sebagai manager untuk mengelola sumber daya, baik anggaran, maupun pelaksanaan kegiatan yang ada di Jawa Barat ini,” katanya.
Baca juga: YBM PLN kirim 1.000 mukena dan sembako ke wilayah bencana di Kabupaten Bogor
Selain itu, Setiawan pun mendorong Dishut Jabar untuk memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap hutan-hutan di Jabar. Dia juga meminta Dishut Jabar untuk berkolaborasi dan berinovasi bersama berbagai pihak.
"Pola kontrol, monitoring, teman-teman di Dinas Kehutanan jangan selalu konvensional. Tapi, pergunakan lah teknologi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Kita punya cita-cita Jawa Barat ini menjadi Green Province. Artinya bahwa sektor kehutanan harus mendukung hal ini," kata Setiawan saat membuka Forum OPD Dinas Kehutanan Provinsi Jabar di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Senin.
Namun di sisi lain, kata Setiawan, tekanan penduduk Jabar, yang hampir mencapai 50 juta jiwa, akan terus mendorong pergeseran tata guna lahan.
Baca juga: Jawa Barat fokus mengembangkan transportasi massal berbasis rel
"Biasanya hutan menjadi lahan perkebunan, perkebunan jadi pertanian, pertanian jadi perumahan. Akhirnya berubahlah tatanan dari hutan itu," katanya.
Menurut Setiawan, pergeseran tata guna lahan akan berdampak pada lahan kritis Jabar, yang kini luasnya sekitar 900 ribu hektare. Maka itu, dia berpesan kepada Dishut Jabar untuk meningkatkan peran managerial-nya, serta mengelola sumber daya kehutanan secara efektif, efisien, dan maksimal.
Dengan begitu, menurut Setiawan, Dishut Jabar dapat memberdayakan potensi hutan Jabar dengan maksimal, dan mendukung pembangunan berkelanjutan dengan terus menjaga keseimbangan lingkungan.
“Posisikan lah Dinas Kehutanan ini sebagai manager untuk mengelola sumber daya, baik anggaran, maupun pelaksanaan kegiatan yang ada di Jawa Barat ini,” katanya.
Baca juga: YBM PLN kirim 1.000 mukena dan sembako ke wilayah bencana di Kabupaten Bogor
Selain itu, Setiawan pun mendorong Dishut Jabar untuk memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap hutan-hutan di Jabar. Dia juga meminta Dishut Jabar untuk berkolaborasi dan berinovasi bersama berbagai pihak.
"Pola kontrol, monitoring, teman-teman di Dinas Kehutanan jangan selalu konvensional. Tapi, pergunakan lah teknologi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020