Bekasi (Antaranews Bogor) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Patriot Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat adanya penurunan debit air baku dari aliran Waduk Jatiluhur sebagai imbas beroperasinya proyek sipon DKI Jakarta pada Mei 2014.

"Dampak pembangunan sipon di bendungan Kali Bekasi, berpengaruh pada pengolahan air bersih warga Kota Bekasi," kata Direktur Teknik, PDAM Tirta Patriot, Cecep Cahyadi, di Bekasi, Sabtu.

Menurut dia, penurunan debit air baku yang biasa digunakan pihaknya untuk diolah menjadi air bersih dan disalurkan kepada warga setempat mencapai 60 persen.

"Kini, aliran air baku kita hanya berharap dari pasokan aliran Sungai Cikeas, tidak dari aliran Jatiluhur yang sekarang sudah terpotong oleh adanya sipon," katanya.

Pihaknya mencatat telah terjadi penurunan suplai air baku yang semula mencapai 450 liter per detik, maka sekarang hanya 270 liter per detik.

"Itu artinya pembangunan sipon menghilangkan air baku kami sebanyak 180 liter per detik," katanya.

Kehadiran sipon di Kali Bekasi merupakan gagasan pemerintah pusat untuk memisahkan aliran air dari Waduk Jatiluhur dengan Kali Bekasi yang dianggap telah terkontaminasi limbah berbahaya.

Air dari Waduk Jatiluhur langsung dialirkan ke Jakarta melalui sipon yang terletak di dasar Kali Bekasi untuk selanjutnya diolah oleh Pemprov DKI menjadi air bersih untuk warganya.

"Keberadaan sipon jelas menggangu suplai air dari Jatiluhur. Sehingga, setelah sipon itu beroperasi, hanya pihak DKI Jakarta yang diuntungkan," katanya.

Cecep menambahkan, air baku yang kini didapat hanya berasal dari aliran sungai Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Jumlah produksi air bersih kami saat ini menjadi turun sebanyak 60 liter per detik dalam sehari," katanya.

Menurut dia, kondisi itu diperparah dengan kualitas air Cikeas yang kerap kali keruh akibat seringnya hujan di kawasan Bogor.

"Belum ada saluran khusus untuk mengaliri air baku ke instalasi pengolahan. Kalau Bogor hujan, sudah pasti air yang masuk ke instalasi keruh," ujarnya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014