Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mendorong masyarakat membudidayakan sidat dalam upaya meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.
"Potensi sidat di Kabupaten Sukabumi sangat besar, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Maka dari itu, kami mendorong masyarakat agar membudidayakan ikan bernilai ekonomi tinggi itu," kata Kepala Bidang Budidaya DKP Kabupaten Sukabumi Hanura Nursyamsi di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, Pemkab Sukabumi akan memberikan bantuan untuk masyarakat seperti memberikan pelatihan cara membudidayakan sidat ini.
Baca juga: Pakar IPB Teliti Kinerja Produksi Pendederan Ikan Sidat Pada Media Dengan Salinitas Berbeda
Ikan yang mempunyai nilai jual tinggi tersebut selama ini benihnya berasal dari tangkapan alam, kemudian dibesarkan di bak penampungan.
Maka dari itu, pemahaman masyarakat terkait budidaya sidat ini harus ditingkatkan agar ke depannya bisa mengelola sendiri. Tidak hanya sebatas membudidayakan, tetapi pemerintah juga akan membantu mempromosikan dan pemasarannya.
Selain itu, bisnis sidat ini juga bisa terus berkembang dan tidak hanya dijual dalam keadaan hidup (mentah), tetapi diolah menjadi kuliner khas yang menarik wisatawan untuk membelinya.
Baca juga: Ikan Sidat Potensial Dikembangkan Secara Luas
Menurut dia, permintaan ikan ini untuk ekspor cukup tinggi seperti ke Jepang dan beberapa negara lainnya, sehingga potensi tersebut harus dimanfaatkan oleh masyarakat agar keuntungannya bisa dirasakan langsung.
"Jika sudah bisa membudidayakan sendiri, warga tidak lagi hanya mengandalkan tangkapan dari alam dan permintaan bisa selalu terpenuhi baik untuk pasar lokal, nasional hingga ekspor," tambahnya,
Di sisi lain, Hanura mengatakan Kabupaten Sukabumi mempunyai pasar ikan terbesar di ASEAN yang berada di Cibaraja, Kecamatan Cisaat. Keberadaannya juga harus dimanfaatkan oleh pembudidaya sehingga jika ada warga maupun wisatawan yang mencari ikan tinggal datang saja ke pasar itu.
Baca juga: Mencegah Pencemaran Air, Melestarikan Populasi Sidat
Kabupaten Sukabumi yang mempunyai potensi perikanan yang besar ini sudah seharusnya dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Apalagi Bupati Sukabumi Marwan Hamami mendukung warganya yang ingin berwirausaha.
Belum lagi, jika Tol Bocimi, jalur ganda kereta api Sukabumi-Bogor dan Bandara Sukabumi selesai dibangun maka akan bertambah banyak wisatawan datang dari berbagai daerah dan negara yang tidak hanya sebatas untuk berwisata, tapi mencari olahan kuliner khas dan oleh-oleh.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Potensi sidat di Kabupaten Sukabumi sangat besar, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Maka dari itu, kami mendorong masyarakat agar membudidayakan ikan bernilai ekonomi tinggi itu," kata Kepala Bidang Budidaya DKP Kabupaten Sukabumi Hanura Nursyamsi di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, Pemkab Sukabumi akan memberikan bantuan untuk masyarakat seperti memberikan pelatihan cara membudidayakan sidat ini.
Baca juga: Pakar IPB Teliti Kinerja Produksi Pendederan Ikan Sidat Pada Media Dengan Salinitas Berbeda
Ikan yang mempunyai nilai jual tinggi tersebut selama ini benihnya berasal dari tangkapan alam, kemudian dibesarkan di bak penampungan.
Maka dari itu, pemahaman masyarakat terkait budidaya sidat ini harus ditingkatkan agar ke depannya bisa mengelola sendiri. Tidak hanya sebatas membudidayakan, tetapi pemerintah juga akan membantu mempromosikan dan pemasarannya.
Selain itu, bisnis sidat ini juga bisa terus berkembang dan tidak hanya dijual dalam keadaan hidup (mentah), tetapi diolah menjadi kuliner khas yang menarik wisatawan untuk membelinya.
Baca juga: Ikan Sidat Potensial Dikembangkan Secara Luas
Menurut dia, permintaan ikan ini untuk ekspor cukup tinggi seperti ke Jepang dan beberapa negara lainnya, sehingga potensi tersebut harus dimanfaatkan oleh masyarakat agar keuntungannya bisa dirasakan langsung.
"Jika sudah bisa membudidayakan sendiri, warga tidak lagi hanya mengandalkan tangkapan dari alam dan permintaan bisa selalu terpenuhi baik untuk pasar lokal, nasional hingga ekspor," tambahnya,
Di sisi lain, Hanura mengatakan Kabupaten Sukabumi mempunyai pasar ikan terbesar di ASEAN yang berada di Cibaraja, Kecamatan Cisaat. Keberadaannya juga harus dimanfaatkan oleh pembudidaya sehingga jika ada warga maupun wisatawan yang mencari ikan tinggal datang saja ke pasar itu.
Baca juga: Mencegah Pencemaran Air, Melestarikan Populasi Sidat
Kabupaten Sukabumi yang mempunyai potensi perikanan yang besar ini sudah seharusnya dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Apalagi Bupati Sukabumi Marwan Hamami mendukung warganya yang ingin berwirausaha.
Belum lagi, jika Tol Bocimi, jalur ganda kereta api Sukabumi-Bogor dan Bandara Sukabumi selesai dibangun maka akan bertambah banyak wisatawan datang dari berbagai daerah dan negara yang tidak hanya sebatas untuk berwisata, tapi mencari olahan kuliner khas dan oleh-oleh.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020