Jakarta, (Antaranews Bogor) - Universitas Pancasila (UP) secara konsisten dan terus menerus meningkatkan kompetensi mutu lulusan mahasiswa, agar para lulusannya benar-benar dapat diterima lapangan kerja yang membutuhkannya.
"Sampai saat ini Universitas Pancasila telah menghasilkan karya utamanya kurang lebih 47.000 lulusan yang telah berkarya di bidang pemerintahan dan swasta baik dalam negeri maupun luar negeri," kata Rektor Universitas Pancasila Wahono Sumaryono di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan upaya untuk meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri, mendatangkan dosen tamu dari luar negeri, meningkatkan kemampuan berbahasa inggris sebagai persyaratan skripsi (UP memiliki Laboratorium Bahasa bekerjasama dengan LIA) pertukaran mahasiswa dengan perguruan tinggi luar negeri.
Selain itu juga katanya memberikan pendidikan karakter dari dosen kepada mahasiswa dan mengundang tokoh-tokoh nasional untuk memberikan kuliah umum dan lainnya.
"Kompetensi daya saing lulusan UP peluang kerjanya sangat baik. Rata-rata waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan 3 sampai dengan 6 bulan," katanya.
Menurut dia mendidik sarjana-sarjana yang intelektual dan berkarakter Pancasila merupakan cita-cita Universitas Pancasila. Membangun SDM yang cerdas, berdaya saing dengan berlandaskan Pancasila sama dengan berkontribusi membangun bangsa dan negara yang sejahtera, berkeadilan dan menghargai keberagaman.
Dikatakannya semangat untuk mencerdaskan bangsa diwujudkan oleh UP melalui 25 program studi (DIII, S1, S2 dan S3). Fakultas Ekonomi, Farmasi, Hukum, Teknik, Psikologi, Komunikasi dan Pariwisata berakreditasi sangat baik. Disamping itu Fakultas Farmasi, Hukum dan Teknik mendapatkan penghargaan sertifikat ISO.
Wahono juga menjelaskan pada wisuda Sabtu (24/5) Universitas Pancasila (UP) pada semester gasal Tahun Akademik 2013/2014 mewisuda 913 lulusan, terdiri dari 10 doktor, 113 magister, 647 sarjana, 21 diploma III, dan 88 profesi apoteker.
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi dari Program Doktor Ilmu Ekonomi diraih Dr. Asal, Drs, MM dengan IPK 4.00, Program Magister diraih oleh Darmansyah, SE, MBA, M.Pd, M.Ak dari prodi Magister Akuntansi dengan IPK 3,93.
Sedangkan program Sarjana diraih Gandi Husodo, SH dari prodi Fakultas Hukum dengan IPK 3,94, Program Profesi Apoteker diraih oleh Netty Andriana, S.Farm., Apt dari prodi Apoteker dengan IPK 3,88.
Sementara itu Ketua Pengawas Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Agum Gumelar menegaskan lulusan Universitas Pancasila perlu didorong kesadarannya sejalan dengan pengembangan desain yang jelas membangun kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia.
Menurut dia tumpuan utamanya adalah Inovasi beserta peningkatan kemampuan penguasaan, pengembangan dan aplikasi teknologi.
"Dengan modal SDM yang berkualitas dan berkapasitas dalam penguasaan teknologi, maka kedepan Indonesia tidak saja mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi, tetapi juga dapat berjalan selaras dengan isu kelestarian lingkungan," katanya.
Selain itu juga tentunya dapat mengatasi ketimpangan dan kesenjangan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, sekaligus dapat memperbaiki dan meningkatkan daya saing, baik kualitas tenaga kerja maupun kualitas produk yang dihasilkan.
"Indonesia diharapkan mampu mentransformasi prinsip efficient driven economy ketingkat yang lebih tinggi, yaitu innovation driven economy," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Sampai saat ini Universitas Pancasila telah menghasilkan karya utamanya kurang lebih 47.000 lulusan yang telah berkarya di bidang pemerintahan dan swasta baik dalam negeri maupun luar negeri," kata Rektor Universitas Pancasila Wahono Sumaryono di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan upaya untuk meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri, mendatangkan dosen tamu dari luar negeri, meningkatkan kemampuan berbahasa inggris sebagai persyaratan skripsi (UP memiliki Laboratorium Bahasa bekerjasama dengan LIA) pertukaran mahasiswa dengan perguruan tinggi luar negeri.
Selain itu juga katanya memberikan pendidikan karakter dari dosen kepada mahasiswa dan mengundang tokoh-tokoh nasional untuk memberikan kuliah umum dan lainnya.
"Kompetensi daya saing lulusan UP peluang kerjanya sangat baik. Rata-rata waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan 3 sampai dengan 6 bulan," katanya.
Menurut dia mendidik sarjana-sarjana yang intelektual dan berkarakter Pancasila merupakan cita-cita Universitas Pancasila. Membangun SDM yang cerdas, berdaya saing dengan berlandaskan Pancasila sama dengan berkontribusi membangun bangsa dan negara yang sejahtera, berkeadilan dan menghargai keberagaman.
Dikatakannya semangat untuk mencerdaskan bangsa diwujudkan oleh UP melalui 25 program studi (DIII, S1, S2 dan S3). Fakultas Ekonomi, Farmasi, Hukum, Teknik, Psikologi, Komunikasi dan Pariwisata berakreditasi sangat baik. Disamping itu Fakultas Farmasi, Hukum dan Teknik mendapatkan penghargaan sertifikat ISO.
Wahono juga menjelaskan pada wisuda Sabtu (24/5) Universitas Pancasila (UP) pada semester gasal Tahun Akademik 2013/2014 mewisuda 913 lulusan, terdiri dari 10 doktor, 113 magister, 647 sarjana, 21 diploma III, dan 88 profesi apoteker.
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi dari Program Doktor Ilmu Ekonomi diraih Dr. Asal, Drs, MM dengan IPK 4.00, Program Magister diraih oleh Darmansyah, SE, MBA, M.Pd, M.Ak dari prodi Magister Akuntansi dengan IPK 3,93.
Sedangkan program Sarjana diraih Gandi Husodo, SH dari prodi Fakultas Hukum dengan IPK 3,94, Program Profesi Apoteker diraih oleh Netty Andriana, S.Farm., Apt dari prodi Apoteker dengan IPK 3,88.
Sementara itu Ketua Pengawas Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Agum Gumelar menegaskan lulusan Universitas Pancasila perlu didorong kesadarannya sejalan dengan pengembangan desain yang jelas membangun kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia.
Menurut dia tumpuan utamanya adalah Inovasi beserta peningkatan kemampuan penguasaan, pengembangan dan aplikasi teknologi.
"Dengan modal SDM yang berkualitas dan berkapasitas dalam penguasaan teknologi, maka kedepan Indonesia tidak saja mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi, tetapi juga dapat berjalan selaras dengan isu kelestarian lingkungan," katanya.
Selain itu juga tentunya dapat mengatasi ketimpangan dan kesenjangan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, sekaligus dapat memperbaiki dan meningkatkan daya saing, baik kualitas tenaga kerja maupun kualitas produk yang dihasilkan.
"Indonesia diharapkan mampu mentransformasi prinsip efficient driven economy ketingkat yang lebih tinggi, yaitu innovation driven economy," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014