Bogor (Antaranews Bogor) - Tim Gegana dari Markas Komando Brimob Kelapadua Depok, diturunkan untuk menyisir lokasi penemuan granat dan peluru aktif di Kelurahan Tanah Baru, Bogor Utara, Kota Bogor, Kamis.
Tim Gegana yang berjumlah sekitar 10 orang tiba di lokasi itu pada pukul 12.25 WIB.
Selama kurang lebih satu jam, tim melakukan penyisiran dengan menggunakan pendeteksi logam dan alat lainnya.
Tim Gegana mengitari seluruh kawasan warung kopi dan area di sekitar lapangan tempat warung kopi berdiri.
Selama penyisiran berlangsung, area dibebaskan dari aktivitas warga dalam radius 10 meter. Warga dilarang melintas sampai penyisiran selesai dilakukan.
"Dari hasil penyisiran tim Gegana tidak ditemukan benda-benda mencurigakan yang terindikasi granat maupun peluru," ujar Kapolsek Bogor Utara Kompol Indraningtyas.
Ia menyebutkan penyisiran dilakukan sebagai upaya antisipasi agar tidak ada lagi granat dan peluru yang tersembunyi.
Kepolisian dibantu Brimob mendeteksi granat dan 14 peluru yang ditemukan untuk mengetahui tahun pembuatan.
"Kita akan dalami penemuan granat tersebut apakah memang peninggalan zaman dahulu atau ada yang sengaja menaruh disitu," kata Kompol Indra.
Saat ini, barang bukti berupa satu granat jenis nanas, 14 peluru aktif ukur 5,56 milimeter, dan satu serpihan opensif yang sudah meledak telah dievakuasi ke Mako Brimob Satuan II Pelopor Kedung Halang.
Temuan granat aktif dan belasan peluru pertama kali diketahui oleh Mad Rafi (54), buruh bangunan yang bekerja di samping warung kopi.
Mad Rafi menemukan granat setelah mengeruknya dari tanah di depan warung kopi.
"Tadinya pemilik warung Ibu Ami lagi nyapu curiga ama benda yang tertancap di tanah. Sama saya, saya korek-korek tahunya granat," ujar Rafi.
Rafi mengaku sebelum menemukan bahan peledak tersebut, dirinya sudah ada firasat.
"Karena tadi malam istri saya mimpi, ingetin saya jangan ke warung itu bahaya katanya. Tahunya ada temuan ini," ujar Rafi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
Tim Gegana yang berjumlah sekitar 10 orang tiba di lokasi itu pada pukul 12.25 WIB.
Selama kurang lebih satu jam, tim melakukan penyisiran dengan menggunakan pendeteksi logam dan alat lainnya.
Tim Gegana mengitari seluruh kawasan warung kopi dan area di sekitar lapangan tempat warung kopi berdiri.
Selama penyisiran berlangsung, area dibebaskan dari aktivitas warga dalam radius 10 meter. Warga dilarang melintas sampai penyisiran selesai dilakukan.
"Dari hasil penyisiran tim Gegana tidak ditemukan benda-benda mencurigakan yang terindikasi granat maupun peluru," ujar Kapolsek Bogor Utara Kompol Indraningtyas.
Ia menyebutkan penyisiran dilakukan sebagai upaya antisipasi agar tidak ada lagi granat dan peluru yang tersembunyi.
Kepolisian dibantu Brimob mendeteksi granat dan 14 peluru yang ditemukan untuk mengetahui tahun pembuatan.
"Kita akan dalami penemuan granat tersebut apakah memang peninggalan zaman dahulu atau ada yang sengaja menaruh disitu," kata Kompol Indra.
Saat ini, barang bukti berupa satu granat jenis nanas, 14 peluru aktif ukur 5,56 milimeter, dan satu serpihan opensif yang sudah meledak telah dievakuasi ke Mako Brimob Satuan II Pelopor Kedung Halang.
Temuan granat aktif dan belasan peluru pertama kali diketahui oleh Mad Rafi (54), buruh bangunan yang bekerja di samping warung kopi.
Mad Rafi menemukan granat setelah mengeruknya dari tanah di depan warung kopi.
"Tadinya pemilik warung Ibu Ami lagi nyapu curiga ama benda yang tertancap di tanah. Sama saya, saya korek-korek tahunya granat," ujar Rafi.
Rafi mengaku sebelum menemukan bahan peledak tersebut, dirinya sudah ada firasat.
"Karena tadi malam istri saya mimpi, ingetin saya jangan ke warung itu bahaya katanya. Tahunya ada temuan ini," ujar Rafi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014