Sukabumi, 10/2 (ANTARA) - Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi menargetkan produksi benih udang galah sebanyak lima juta ekor pada 2012 dengan menggunakan berbagai inovasi baru agar produksi tersebut bisa tercapai.

"Kami targetkan pada tahun 2012 produksi udang galah sebanyak 5 juta ekor," kata Kepala BBPBAT, M Abduh Nurhidajat, kepada wartawan, Jumat.

Untuk mendongkrak produksi udang galah tersebut, pihaknya saat ini tengah mengembangkan produksi udang galah secara tumpang sari di sawah atau membesarkannya bersama padi.

Menurutnya, teknik tumpang sari ini cukup baik untuk perkembangan udang galah dan sudah banyak diterapkan di pertanian mina padi dengan pembiakan ikan di sawah.

"Hasilnya dengan membesarkan udang galah di sawah bersama padi kualitasnya tidak jauh berbeda dengan hasil yang dipelihara di tambak," tambahnya.

Selain itu, petani juga bisa mendapatkan penghasilan lebih dari memelihara udang galah di sawahnya, namun mengembangbiakannya harus sesuai dengan habitatnya yakni ketinggian air 20 cm dan selalu menjaga kualitas airnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, udang galah merupakan ikan yang hidup di daerah rawa-rawa seperti di sungai yang banyak tanaman airnya. "Sehingga sangat cocok udang galah di tumpang sarikan dengan padi karena cocok seperti habitat awalnya," kata Abduh.

Dikatakan Abduh, masa panen udang galah untuk ukuran 10 gram dari benih umur 13 minggu hanya membutuhkan waktu 2 bulan saja. Seperti dari hasil pengembangan yang dilakukan BBPBAT dari 1.000 meter persegi sawah pihaknya bisa memanen 100 kg udang galah dari 5 ribu benih yang ditabur.

"Petani juga bisa mendapatkan pengahasilan tambahan Rp50 juta dengan perkiraan harga udang galah Rp50 ribu/kg, selain itu bisa memenuhi target dalam produksi udang galah. Karena permintaan pasar akan udang galah ini sangat tinggi," tambah Abduh.

Selain itu pada 2011, BBPBAT juga telah menghasilkan benih udang galah sebanyak 3 juta ekor.
 
Aditya

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012