Karawang (Antaranews Bogor) - Seorang meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka akibat serangan diduga geng motor di jalan raya Cikangkung, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu.

Korban meninggal dunia itu ialah Janin bin Aning, warga Desa Karyamulya, Kecamatan Batujaya. Sedangkan dua korban yang luka-luka Irvan dan Enuh. Masing-masing merupakan warga Jatimulya, Kecamatan Pedes dan Rengasdengklok.

Sesuai dengan informasi yang dihimpun, peristiwa itu berawal dari puluhan pengendara sepeda motor yang diduga geng motor menyerang warga di jalan raya Cikangkung.

Tidak hanya melakukan penyerangan, segerombolan geng motor itu juga merusak dagangan nasi goreng dan membubarkan warga yang sedang bermain catur di warung sisi jalan raya.

Merasa kesal dengan aksi segerombolan geng motor itu, warga langsung melakukan perlawanan. Sehingga aksi saling serang antara warga dengan geng motor pun terjadi.

Saat terjadi keributan antara warga dan geng motor, sebuah sepeda motor Honda Revo bernopol T-5945-HE yang dikendarai Janin melintas di jalan raya Cikangkung.

Janin saat itu hendak ke pasar. Tetapi karena terjebak di tengah keributan warga dengan geng motor, Janin langsung menerobos, dan akhirnya terjatuh. Ketika jatuh, korban langsung mendapat serangan bertubi-tubi dari geng motor.

Seorang anggota Satpol PP Kecamatan Rengasdengklok Wahyu, mengatakan, saat kejadian dirinya tengah mengamankan bentrok sesama anak baru gede di sekitar Tugu Rengasdengklok.

"Tetapi setelah mendapat laporan adanya aksi geng motor, saya langsung ke lokasi. Sayangnya, ketika tiba di lokasi aksi saling serang antara warga dengan geng motor sudah selesai," katanya, di Karawang, Minggu.

Dikatakannya, sesuai dengan informasi dan laporan dari warga setempat, peristiwa saling serang antara warga dengan geng motor terjadi akibat geng motor yang menyerang warga terlebih dahulu.

Aparat kepolisian setempat masih menangani kasus penyerangan diduga gengan motor tersebut.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014