Bekasi (Antaranews Bogor) - Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Jawa Barat, menawarkan tiga opsi penanggulangan kondisi darurat sampah yang saat ini terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu.

"Setidaknya ada tiga langkah yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan kondisi darurat sampah di TPA akibat keterbatasan lahan," kata Kepala Dinas Kebersihan Kota Bekasi Junaedi di Bekasi, Jumat.

Menurut dia, lahan TPA Sumurbatu seluas 14,5 hektare sudah tidak bisa lagi menampung sampah karena terlalu penuh. Ketinggian sampah telah mencapai 20 meter lebih, atau jauh melampaui ketinggian ideal 15 meter.

Opsi pertama, kata dia, adalah menjalin kerja sama pengelolaan sampah dengan wilayah tetangga, yakni DKI Jakarta melalui Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang terletak di kecamatan yang sama dengan TPA Sumurbatu.

"Kita bisa turut membuang sampah ke TPST Bantargebang milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sambil menunggu perluasan zona tambahan rampung pada Juli mendatang," katanya.

Adapun opsi kedua, kata dia, berupa kerja sama pengelolaan TPA dengan pihak swasta untuk memaksimalkan proses angkut sampah dari lingkungan warga ke lokasi pembuangan sampah.

"Saat ini dari produksi sampah warga Kota Bekasi sebanyak 1.500 ton per hari, baru 500 ton di antaranya yang bisa kami angkut," katanya.

Rencana melepas pengelolaan TPA Sumurbatu kepada pihak swasta itu agar pengelolaan TPA bisa dilakukan oleh pihak profesional yang sudah berpengalaman mengolah sampah.

"Harus diserahkan ke swasta yang memang membidangi sampah. Langkah semacam ini mendesak," kata Junaedi.

Adapun opsi terakhir, kata dia, adalah dengan cara menguatkan peran serta masyarakat melalui peningkatan kesadaran mengelola sampah di lingkungan perumahan secara mandiri.

"Masalah sampah harus dimulai penyelesaiannya dari kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat," katanya.

Bahkan, masyarakat harus aktif dalam mengelola sampah yang mereka produksi secara mandiri dengan melibatkan peran bank sampah yang tengah digagas pemerintah setempat.

"Bank sampah ini akan memberikan tambahan penghasilan bagi warga dengan cara membeli sampah yang telah dikelola untuk dijadikan pupuk dan lainnya," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014