Presiden RI Joko Widodo menyebut upaya opsi evakuasi bagi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, Tiongkok masih menghadapi kendala terkait dengan wilayah yang diisolasi akibat menyebarnya virus corona.
"Tentu saja pemerintah memiliki opsi untuk evakuasi. Tapi sekali lagi kota-kota itu masih dikunci (diisolasi, red.)," kata Jokowi dalam acara Gerakan Bersama Eliminasi Menuju Eliminasi TBC di Cimahi Techno Park, Kota Cimahi, Rabu.
Baca juga: TNI AU siapkan tiga pesawat bantu evakuasi WNI di Wuhan
Dia mengatakan WNI tersebut ada di 15 kota lain di Tiongkok.
Selain WNI di Kota Wuhan, kata dia, mereka tak luput dari upaya opsi evakuasi oleh Pemerintah RI.
Baca juga: WNI di China belum ada yang terjangkit virus korona
Menurut dia, hal yang paling penting saat ini adalah bagaimana Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tiongkok terus menjalin komunikasi dengan WNI di sana.
"Tapi yang paling penting adalah komunikasi antara KBRI dan mahasiswa dan masyarakat yang ada di sana selalu terjalin. Yang penting itu," kata dia.
Paling lambat, dalam waktu lima hari ke depan, kata dia, Pemerintah RI sudah menemukan solusi atas upaya pengiriman bantuan logistik bagi WNI yang berada di Tionkok.
Baca juga: Prancis pulangkan warganya dari China
"Mungkin dalam 4-5 hari ini urusan logistik yang akan dicarikan solusi," kata dia.
Kementerian Luar Negeri, per Selasa (28/1) telah mencatat terdapat 100 WNI di Wuhan, yang terdiri atas 84 mahasiswa dan 16 tamu mahasiswa dari tempat lain, sedangkan di Provinsi Hubei secara keseluruhan terdapat 243 WNI.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Tentu saja pemerintah memiliki opsi untuk evakuasi. Tapi sekali lagi kota-kota itu masih dikunci (diisolasi, red.)," kata Jokowi dalam acara Gerakan Bersama Eliminasi Menuju Eliminasi TBC di Cimahi Techno Park, Kota Cimahi, Rabu.
Baca juga: TNI AU siapkan tiga pesawat bantu evakuasi WNI di Wuhan
Dia mengatakan WNI tersebut ada di 15 kota lain di Tiongkok.
Selain WNI di Kota Wuhan, kata dia, mereka tak luput dari upaya opsi evakuasi oleh Pemerintah RI.
Baca juga: WNI di China belum ada yang terjangkit virus korona
Menurut dia, hal yang paling penting saat ini adalah bagaimana Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tiongkok terus menjalin komunikasi dengan WNI di sana.
"Tapi yang paling penting adalah komunikasi antara KBRI dan mahasiswa dan masyarakat yang ada di sana selalu terjalin. Yang penting itu," kata dia.
Paling lambat, dalam waktu lima hari ke depan, kata dia, Pemerintah RI sudah menemukan solusi atas upaya pengiriman bantuan logistik bagi WNI yang berada di Tionkok.
Baca juga: Prancis pulangkan warganya dari China
"Mungkin dalam 4-5 hari ini urusan logistik yang akan dicarikan solusi," kata dia.
Kementerian Luar Negeri, per Selasa (28/1) telah mencatat terdapat 100 WNI di Wuhan, yang terdiri atas 84 mahasiswa dan 16 tamu mahasiswa dari tempat lain, sedangkan di Provinsi Hubei secara keseluruhan terdapat 243 WNI.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020