Meski situasi keamanan dan kenyamanan kerja di lingkungan PTPN VII wilayah Sumatera Selatan cukup kondusif, kerja sama dengan Polda Sumsel tetap berlanjut. Penandatanganan nota kesepakatan antara dua lembaga pemerintah dalam mengamankan aset ini dilaksanakan di Ruang Kerja Kapolda Sumsel, Senin (20/1/20).
Dalam sambutannya, Direktur Utama PTPN VII Muhammad Hanugroho menyatakan kerja sama ini masih sangat diperlukan untuk menjaga kondisi aman. Lebih dari sekadar aman, pihak PTPN VII butuh pendampingan secara sinergis dan simultan dalam menjalankan pola relasi yang sistematis.
“Atas nama PTPN VII, saya menyampaikan terima kasih kepada Polda Sumsel atas dukungan pengamanan aset selama ini. Saat ini, kondisinya sudah cukup stabil. Namun, kerja sama ini masih kami butuhkan, karena bagi kami kehadiran personel Polri di lingkungan kerja kami menumbuhkan rasa amam,” kata Hanaugroho.
Hanugroho melanjutkan, ada banyak kemajuan komprehensif lebih dari sekadar pengamanan di lingkungan perusahaan saat ini. Kehadiran personel Polri yang terus bersosialisasi dengan masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan sangat membantu proses harmonisasi.
Menurutnya, ilmu dan strategi personel Polri dalam persuasi dengan masyarakat harus dimiliki oleh petugas keamanan perusahaan, bahkan para karyawan pelaksana.
“Kami masih butuh transfer of knowledge, transfer of strategy dari personel Polri kepada pekerja kami. Tenaga keamanan kami memang sudah mendapat pendidikan, tetapi personel Polri pasti lebih memiliki pengalaman dan ilmunya,” kata dia.
Kapolda Sumsel Irjen Pol. Priyo Widyanto menyambut baik keinginan PTPN VII untuk melanjutkan kerja sama ini. Untuk meningkatkan kualitas kerja sama, terutama dari pihak Polri, Kapolda meminta PTPN VII untuk menggelar data valid kepada Polisi.
“Kalau selama ini kerja sama antara PTPN VII dengan Polda Sumsel mungkin lebih kepada upaya pengamanan, ke depan kita harus tingkatkan kepada yang lebih sistemik. Sebab, pengamanan itu sesungguhnya komprehensif dari sebelum tindak kriminal itu belum dipikirkan orang. Dengan data yang valid, kita bisa kerja sama untuk mengelola relasi perusahaan dengan lingkungan secara baik,” kata jenderal bintang dua itu.
Dengan peningkatan kualitas kerja sama, kata Kapolda yang menggantikan Firli Buhari ini, tugas personel Polri yang BKO ke PTPN VII tidak hanya berkutat kepada patroli dan penindakan. Namun, tambah dia, personel Polri sebaiknya dilibatkan dalam merancang strategi bisnis yang berkaitan dengan masyarakat.
“Hubungan harmonis perusahaan dengan masyarakat itu tak terlepas dari peran para pekerja di tengah masyarakat. Nah, itulah yang saya maksud, kita harus bersama-sama menyusun strategi agar tidak terlintas di pikiran masyarakat untuk mencuri. Caranya, ya mari kita rumuskan. Kami punya ilmunya,” kata Priyo usai acara.
Suasana seremoni sederhana yang berlangsung hangat. Hadir juga Wakapolda Sumsel Brigjen Pol. Rudi.Setiawan, Kabag Ops. Polda Sumsel Kombes Pol. Djihartono. Dari PTPN VII tampak Direktur Komersil Achmad Sudarto, Sekretaris Perusahaan Okta Kurniawan, dan beberapa manajer Unit di Wilayah Sumsel. (HUMAS PTPN VII/3/*).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Dalam sambutannya, Direktur Utama PTPN VII Muhammad Hanugroho menyatakan kerja sama ini masih sangat diperlukan untuk menjaga kondisi aman. Lebih dari sekadar aman, pihak PTPN VII butuh pendampingan secara sinergis dan simultan dalam menjalankan pola relasi yang sistematis.
“Atas nama PTPN VII, saya menyampaikan terima kasih kepada Polda Sumsel atas dukungan pengamanan aset selama ini. Saat ini, kondisinya sudah cukup stabil. Namun, kerja sama ini masih kami butuhkan, karena bagi kami kehadiran personel Polri di lingkungan kerja kami menumbuhkan rasa amam,” kata Hanaugroho.
Hanugroho melanjutkan, ada banyak kemajuan komprehensif lebih dari sekadar pengamanan di lingkungan perusahaan saat ini. Kehadiran personel Polri yang terus bersosialisasi dengan masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan sangat membantu proses harmonisasi.
Menurutnya, ilmu dan strategi personel Polri dalam persuasi dengan masyarakat harus dimiliki oleh petugas keamanan perusahaan, bahkan para karyawan pelaksana.
“Kami masih butuh transfer of knowledge, transfer of strategy dari personel Polri kepada pekerja kami. Tenaga keamanan kami memang sudah mendapat pendidikan, tetapi personel Polri pasti lebih memiliki pengalaman dan ilmunya,” kata dia.
Kapolda Sumsel Irjen Pol. Priyo Widyanto menyambut baik keinginan PTPN VII untuk melanjutkan kerja sama ini. Untuk meningkatkan kualitas kerja sama, terutama dari pihak Polri, Kapolda meminta PTPN VII untuk menggelar data valid kepada Polisi.
“Kalau selama ini kerja sama antara PTPN VII dengan Polda Sumsel mungkin lebih kepada upaya pengamanan, ke depan kita harus tingkatkan kepada yang lebih sistemik. Sebab, pengamanan itu sesungguhnya komprehensif dari sebelum tindak kriminal itu belum dipikirkan orang. Dengan data yang valid, kita bisa kerja sama untuk mengelola relasi perusahaan dengan lingkungan secara baik,” kata jenderal bintang dua itu.
Dengan peningkatan kualitas kerja sama, kata Kapolda yang menggantikan Firli Buhari ini, tugas personel Polri yang BKO ke PTPN VII tidak hanya berkutat kepada patroli dan penindakan. Namun, tambah dia, personel Polri sebaiknya dilibatkan dalam merancang strategi bisnis yang berkaitan dengan masyarakat.
“Hubungan harmonis perusahaan dengan masyarakat itu tak terlepas dari peran para pekerja di tengah masyarakat. Nah, itulah yang saya maksud, kita harus bersama-sama menyusun strategi agar tidak terlintas di pikiran masyarakat untuk mencuri. Caranya, ya mari kita rumuskan. Kami punya ilmunya,” kata Priyo usai acara.
Suasana seremoni sederhana yang berlangsung hangat. Hadir juga Wakapolda Sumsel Brigjen Pol. Rudi.Setiawan, Kabag Ops. Polda Sumsel Kombes Pol. Djihartono. Dari PTPN VII tampak Direktur Komersil Achmad Sudarto, Sekretaris Perusahaan Okta Kurniawan, dan beberapa manajer Unit di Wilayah Sumsel. (HUMAS PTPN VII/3/*).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020