Air hujan yang menggenangi Terowongan (Underpass) Kamayoran, Jakarta Pusat, masih menyisakan ketinggian muka air berkisar 5 meter, Sabtu siang.
"Airnya masih lima meter," kata Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Sektor Kemayoran, Unggul Wibowo kepada wartawan di lokasi.
Baca juga: Pintu air di Jakarta siaga dua
Genangan air yang merendam Terowongan Kemayoran muncul imbas dari hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang, Jumat (24/1).
Menurut Unggul, situasi masih tidak aman untuk dilintasi pengendara sehingga rekayasa lalu lintas masih diberlakukan hingga sekarang.
"Masih lima meteran, kita terus sedot, agar air berangsur surut," katanya.
Baca juga: BMKG: Hujan turun selama libur Tahun Baru 2020
Menurut Unggul, Dinas Perhubungan dan Polisi Lalu Lintas masih mengarahkan pengemudi melintasi sejumlah jalur alternatif yang tersedia.
"Sementara belum bisa dilintasi dulu," ujarnya.
Penyedotan air genangan tidak hanya dilakukan pihaknya, namun juga dibantu instansi terkait. Salah satunya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Baca juga: Hujan lebat berpotensi guyur wilayah Indonesia pada tiga hari kedepan
"Dari PUPR ingin tambah pompa agar penyedotan air bisa lebih optimal dan air cepat surut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Airnya masih lima meter," kata Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Sektor Kemayoran, Unggul Wibowo kepada wartawan di lokasi.
Baca juga: Pintu air di Jakarta siaga dua
Genangan air yang merendam Terowongan Kemayoran muncul imbas dari hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang, Jumat (24/1).
Menurut Unggul, situasi masih tidak aman untuk dilintasi pengendara sehingga rekayasa lalu lintas masih diberlakukan hingga sekarang.
"Masih lima meteran, kita terus sedot, agar air berangsur surut," katanya.
Baca juga: BMKG: Hujan turun selama libur Tahun Baru 2020
Menurut Unggul, Dinas Perhubungan dan Polisi Lalu Lintas masih mengarahkan pengemudi melintasi sejumlah jalur alternatif yang tersedia.
"Sementara belum bisa dilintasi dulu," ujarnya.
Penyedotan air genangan tidak hanya dilakukan pihaknya, namun juga dibantu instansi terkait. Salah satunya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Baca juga: Hujan lebat berpotensi guyur wilayah Indonesia pada tiga hari kedepan
"Dari PUPR ingin tambah pompa agar penyedotan air bisa lebih optimal dan air cepat surut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020