Prancis mengonfirmasi temuan dua kasus virus corona, jenis baru yang berasal dari kota Wuhan, China.
Menteri Kesehatan Prancis Agnes Buzyn mengatakan dua orang yang terinfeksi virus corona sebelumnya melakukan perjalanan ke kota di China tengah itu.
Dalam konferensi pers, Agnes Buzyn mengatakan dua penderita virus corona itu dirawat dalam ruang isolasi di dua rumah sakit yang berbeda.
Satu pasien dirawat di rumah sakit di Paris, sementara yang lainnya dirawat di barat daya kota Bordeaux.
Buzyn juga mengatakan dua kasus virus corona itu menjadi temuan pertama yang dikonfirmasi di Eropa.
Ia meyakini bahwa kemungkinan akan ada kasus baru virus corona lainnya di Prancis.
Sebelumnya, badan amal SOS Medecins mengatakan telah merawat seorang pasien asal China yang menunjukkan gejala demam.
Pasien tersebut sebelumnya telah melakukan kontak dengan orang-orang dari provinsi Wuhan di Cina, pusat penyebaran wabah virus corona.
Buzyn mengatakan pasien ini berusia 48 tahun setelah dua hari yang lalu melakukan perjalanan ke kota Wuhan.
"Dia ditempatkan di ruang terisolasi. Dia baik-baik saja," katanya.
Buzyn mengatakan dia belum memiliki informasi mengenai kasus kedua, di Paris, yang baru saja dikonfirmasi.
Virus corona jenis baru itu telah menewaskan 26 orang dan menginfeksi lebih dari 800 orang.
Sebagian besar kasus tersebut terjadi di China yang memaksa pemerintah China melakukan pembatasan pada perjalanan dan pertemuan publik.
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, pada Kamis menyatakan wabah virus corona merupakan krisis di China dan belum menjadi darurat kesehatan global.
Pemerintah Kota Wuhan mengatakan pihaknya mulai pukul 10.00 waktu setempat menghentikan semua jaringan transportasi kota serta menangguhkan penerbangan keluar Wuhan.
Media massa setempat melaporkan bahwa, kendati demikian, beberapa maskapai masih beroperasi ketika tenggat itu dinyatakan.
Media milik pemerintah menyiarkan gambar-gambar salah satu pusat transportasi Wuhan, stasiun kereta api Hankou, terlihat hampir lengang. Gerbang-gerbang terlihat diblokade atau dilarang dilintasi. Pemerintah meminta warga untuk tidak keluar dari kota itu.
Sumber: Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Menteri Kesehatan Prancis Agnes Buzyn mengatakan dua orang yang terinfeksi virus corona sebelumnya melakukan perjalanan ke kota di China tengah itu.
Dalam konferensi pers, Agnes Buzyn mengatakan dua penderita virus corona itu dirawat dalam ruang isolasi di dua rumah sakit yang berbeda.
Satu pasien dirawat di rumah sakit di Paris, sementara yang lainnya dirawat di barat daya kota Bordeaux.
Buzyn juga mengatakan dua kasus virus corona itu menjadi temuan pertama yang dikonfirmasi di Eropa.
Ia meyakini bahwa kemungkinan akan ada kasus baru virus corona lainnya di Prancis.
Sebelumnya, badan amal SOS Medecins mengatakan telah merawat seorang pasien asal China yang menunjukkan gejala demam.
Pasien tersebut sebelumnya telah melakukan kontak dengan orang-orang dari provinsi Wuhan di Cina, pusat penyebaran wabah virus corona.
Buzyn mengatakan pasien ini berusia 48 tahun setelah dua hari yang lalu melakukan perjalanan ke kota Wuhan.
"Dia ditempatkan di ruang terisolasi. Dia baik-baik saja," katanya.
Buzyn mengatakan dia belum memiliki informasi mengenai kasus kedua, di Paris, yang baru saja dikonfirmasi.
Virus corona jenis baru itu telah menewaskan 26 orang dan menginfeksi lebih dari 800 orang.
Sebagian besar kasus tersebut terjadi di China yang memaksa pemerintah China melakukan pembatasan pada perjalanan dan pertemuan publik.
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, pada Kamis menyatakan wabah virus corona merupakan krisis di China dan belum menjadi darurat kesehatan global.
Pemerintah Kota Wuhan mengatakan pihaknya mulai pukul 10.00 waktu setempat menghentikan semua jaringan transportasi kota serta menangguhkan penerbangan keluar Wuhan.
Media massa setempat melaporkan bahwa, kendati demikian, beberapa maskapai masih beroperasi ketika tenggat itu dinyatakan.
Media milik pemerintah menyiarkan gambar-gambar salah satu pusat transportasi Wuhan, stasiun kereta api Hankou, terlihat hampir lengang. Gerbang-gerbang terlihat diblokade atau dilarang dilintasi. Pemerintah meminta warga untuk tidak keluar dari kota itu.
Sumber: Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020