Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya memutuskan untuk tidak maju pencalonan ketua umum partai politik tersebut pada Kongres PAN, di Sulawesi Tenggara, Februari 2020.

"Saya sudah putuskan. Insya Allah, bagi saya berkhidmat di Bogor adalah prioritas utama," kata Bima yang juga Wali Kota Bogor itu, di Jakarta, Jumat.

Hal tersebut disampaikannya usai bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam RI.

Baca juga: Bima Arya akan pelajari kondisi internal PAN hadapi kongres 2020

Jika terpilih sebagai ketua umum partai, kata Bima, tentu harus membuatnya membagi waktu antara tugasnya sebagai wali kota dan menakhodai parpol.

"Kalau sebagai ketua umum partai saya harus membagi waktu, nanti urusan (GKI) Yasmin tidak kelar dan Jakarta banjir karena saya nggak maksimal kerjanya," ujarnya.

Sebab, kata dia, ketua umum parpol harus banyak berkonsolidasi ke daerah-daerah untuk menguatkan basis pendukung.

Baca juga: Bima Arya ramaikan bursa calon ketua umum PAN

"Jadi, insya Allah saya lakukan untuk fokus di Bogor sampai ujung masa jabatan. Saya akan memberikan dukungan penuh terhadap satu dari beberapa kandidat yang maju," tuturnya.

Namun, Bima enggan mengungkap sosok calon ketua umum PAN yang dijagokannya, seraya menyebut sebagai sosok yang lengkap dan secara karier paling siap karena sudah pernah menjabat di lembaga eksekutif , legislatif, dan pernah memimpin partai.

Baca juga: Bima Arya enggan jadi menteri kabinet Jokowi karena kebijakan partai

Agenda pemilihan ketua umum dijadwalkan berlangsung saat Kongres PAN di Sulawesi Tenggara, 12 Februari 2020.

Sejauh ini, kandidat yang dipastikan maju sebagai calon Ketua Umum PAN periode 2020-2025 adalah Zulkifli Hasan, Asman Abnur, dan Mulfachri Harahap.

Pewarta: Zuhdiar Laeis

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020