Karawang (Antaranews Bogor) - Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyiapkan anggaran sekitar Rp800 juta untuk membeli obat-obatan pestisida, sebagai upaya mengendalikan organisme pengganggu tanaman.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan Kadarisman, di Karawang, Kamis, mengatakan, areal persawahan yang terserang hama atau organisme pengganggu tanaman cukup luas, mencapai ribuan hektare.

"Jadi bantuan yang akan diberikan kepada petani yang areal sawahnya terkena hama itu bukan uang. Tetapi berbentuk obat-obatan pestisida," katanya.

Menurut dia, bantuan obat pestisida tersebut akan disalurkan kepara para petani yang areal sawahnya terserang hama dengan skala prioritas. Bantuan itu akan disalurkan melalui masing-masing kelompok tani.

Diprioritaskan, bantuan obat-obatan pestisida itu akan direalisasikan di sejumlah daerah sekitar Karawang yang benar-benar sudah masuk kategori endemis serangan hama. Dilihat pula tingkat keparahan serangan hama-nya.

"Bagi petani yang membutuhkan bantuan obat-obatan pestisida, nantinya bisa berkoordinasi dengan ketua kelompok masing-masing, untuk selanjutnya disampaikan ke petugas penyuluh lapangan," kata dia.

Ia mengakui bantuan obat-obatan pestisida tersebut tidak akan cukup untuk disalurkan ke seluruh petani di Karawang yang areal sawahnya terkena hama. Karena itulah, pihaknya akan melakukan skala prioritas dalam memberikan bantuan itu.

Sementara itu, sesuai dengan catatan Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan setempat, OPT telah tersebar merata di areal sawah sekitar 30 kecamatan.

Jenis hama yang menyerang areal sawah petani itu seperti hama penggerek batang, hawar daun bakteri, tikus, dan hama wereng coklat.

Areal sawah yang terkena hama penggerek batang cukup luas, mencapai 1.280 hektare, hawar daun bakteri seluas 820 hektare, tikus seluas 802 hektare dan wereng coklat 3 hektare.

"Intensitas serangan hama itu bervariasi, ringan, sedang dan berat," katanya.

Cukup luasnya areal persawahan yang terserang berbagai jenis OPT tersebut dipengaruhi faktor cuaca yang begitu ekstrem sejak beberapa bulan terakhir. Serangan OPT juga dipengaruhi peristiwa banjir yang terjadi awal tahun 2014.

Dari data yang dimiliki Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan Karawang, banjir awal tahun ini telah mengakibatkan 15-19 ribu hektare sawah terserang OPT.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014