Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mendistribusikan bantuan logistik kepada korban banjir di 25 titik banjir di wilayahnya.
"Bantuan ini kami salurkan langsung ke 25 titik banjir yang ada di 12 desa se-Kabupaten Bekasi," kata Ketua TMP Kabupaten Bekasi, Nyumarno di Cikarang, Minggu.
Dia mengatakan bantuan ini merupakan bentuk solidaritas anggota TMP kepada warga terdampak banjir. Bantuan yang diberikan antara lain mie instan sebanyak 256 dus, air mineral kemasan 256 dus, serta puluhan karung beras.
"Kami salurkan ke warga terdampak khususnya di posko-posko banjir dan tempat pengungsian. Tidak sedikit dari korban yang juga tetangga, kerabat, maupun saudara dari anggota TMP juga kan," katanya.
Baca juga: Banjir rendam 30 bangunan sekolah di Bekasi
Organisasi sayap partai PDI Perjuangan itu mulai mendistribusikan bantuan pada Jumat (3/1/2020) di titik pertama yakni Kampung Kandang dan Kampung Kate, Desa Jatibaru, Kecamatan Cikarang Timur. Dilanjutkan ke Kampung Kalenderwak, Sinyar Barat, Tobor, Tengah, dan Kampung Sinyar Timur, Desa Karangsari, Kecamatan Cikarang Timur.
Masih di hari yang sama TMP Kabupaten Bekasi melanjutkan pendistribusian logistik ke Kampung Rancaiga, Babakan Lio, dan Kampung Rancaiga Kaum yang berlokasi di Desa Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur.
"Kemudian beberapa titik di Desa Karangharja dan Karangasih Kecamatan Cikarang Utara, serta Desa Sukaraya Kecamatan Karangbahagia. Semua bantuan diterima langsung oleh Kepala Desa, BPD, RT dan RW setempat di lokasi posko dan pengungsian banjir," ungkapnya.
Baca juga: Tempat parkir di Basemen Rumah Sakit Anna Bekasi terendam banjir
Hari berikutnya atau Kamis (4/1/2020) TMP kembali menyalurkan logistik kepada korban banjir di Desa Sriamur dan Sumberjaya Kecamatan Tambun Utara, Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan, serta Desa Sukasari Kecamatan Serangbaru.
"Total ada 25 titik banjir selama dua hari kemarin dan kami akan kembali bergerak hari ini ke titik yang lebih luas lagi," kata dia.
Menurut Nyumarno musibah banjir kali ini merupakan banjir terparah yang pernah terjadi. Warga yang selama hidupnya tidak pernah diterjang banjir kini turut terendam. Perlu ada perbaikan menyeluruh agar hal serupa tidak terulang.
Baca juga: Kemensos distribusikan bantuan logistik untuk korban banjir Bekasi
"Disamping itu budaya dan kesadaran masyarakat akan buang sampah pada tempatnya, serta rapikan perizinan perumahan agar sesuai ketentuan perundangan, itu juga hal penting. Karena bukan satu dua orang yang menjadi korban terdampak, tapi ada ribuan orang bahkan tidak sedikit yang kami temui mengungsi di berbagai tempat umum," ucap Nyumarno yang juga Anggota DPRD Kabupaten Bekasi itu.
Nyumarno juga meminta Pemerintah Kabupaten Bekasi lebih concern terhadap penanganan masalah lingkungan sebab hingga kini masih banyak sungai yang digenangi sampah sehingga berpotensi menimbulkan banjir selain karena intensitas hujan yang tinggi belakangan ini.
"Mari sekarang jadi concern bersama dengan tidak saling menyalahkan kaitan banjir yang terjadi namun bagaimana persoalan lingkungan ini ditangani dengan nyata. Lebih baik menunjukkan kepedulian dan bantuan bagi warga terdampak banjir dari pada saling menyalahkan terjadinya banjir," kata Nyumarno.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Bantuan ini kami salurkan langsung ke 25 titik banjir yang ada di 12 desa se-Kabupaten Bekasi," kata Ketua TMP Kabupaten Bekasi, Nyumarno di Cikarang, Minggu.
Dia mengatakan bantuan ini merupakan bentuk solidaritas anggota TMP kepada warga terdampak banjir. Bantuan yang diberikan antara lain mie instan sebanyak 256 dus, air mineral kemasan 256 dus, serta puluhan karung beras.
"Kami salurkan ke warga terdampak khususnya di posko-posko banjir dan tempat pengungsian. Tidak sedikit dari korban yang juga tetangga, kerabat, maupun saudara dari anggota TMP juga kan," katanya.
Baca juga: Banjir rendam 30 bangunan sekolah di Bekasi
Organisasi sayap partai PDI Perjuangan itu mulai mendistribusikan bantuan pada Jumat (3/1/2020) di titik pertama yakni Kampung Kandang dan Kampung Kate, Desa Jatibaru, Kecamatan Cikarang Timur. Dilanjutkan ke Kampung Kalenderwak, Sinyar Barat, Tobor, Tengah, dan Kampung Sinyar Timur, Desa Karangsari, Kecamatan Cikarang Timur.
Masih di hari yang sama TMP Kabupaten Bekasi melanjutkan pendistribusian logistik ke Kampung Rancaiga, Babakan Lio, dan Kampung Rancaiga Kaum yang berlokasi di Desa Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur.
"Kemudian beberapa titik di Desa Karangharja dan Karangasih Kecamatan Cikarang Utara, serta Desa Sukaraya Kecamatan Karangbahagia. Semua bantuan diterima langsung oleh Kepala Desa, BPD, RT dan RW setempat di lokasi posko dan pengungsian banjir," ungkapnya.
Baca juga: Tempat parkir di Basemen Rumah Sakit Anna Bekasi terendam banjir
Hari berikutnya atau Kamis (4/1/2020) TMP kembali menyalurkan logistik kepada korban banjir di Desa Sriamur dan Sumberjaya Kecamatan Tambun Utara, Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan, serta Desa Sukasari Kecamatan Serangbaru.
"Total ada 25 titik banjir selama dua hari kemarin dan kami akan kembali bergerak hari ini ke titik yang lebih luas lagi," kata dia.
Menurut Nyumarno musibah banjir kali ini merupakan banjir terparah yang pernah terjadi. Warga yang selama hidupnya tidak pernah diterjang banjir kini turut terendam. Perlu ada perbaikan menyeluruh agar hal serupa tidak terulang.
Baca juga: Kemensos distribusikan bantuan logistik untuk korban banjir Bekasi
"Disamping itu budaya dan kesadaran masyarakat akan buang sampah pada tempatnya, serta rapikan perizinan perumahan agar sesuai ketentuan perundangan, itu juga hal penting. Karena bukan satu dua orang yang menjadi korban terdampak, tapi ada ribuan orang bahkan tidak sedikit yang kami temui mengungsi di berbagai tempat umum," ucap Nyumarno yang juga Anggota DPRD Kabupaten Bekasi itu.
Nyumarno juga meminta Pemerintah Kabupaten Bekasi lebih concern terhadap penanganan masalah lingkungan sebab hingga kini masih banyak sungai yang digenangi sampah sehingga berpotensi menimbulkan banjir selain karena intensitas hujan yang tinggi belakangan ini.
"Mari sekarang jadi concern bersama dengan tidak saling menyalahkan kaitan banjir yang terjadi namun bagaimana persoalan lingkungan ini ditangani dengan nyata. Lebih baik menunjukkan kepedulian dan bantuan bagi warga terdampak banjir dari pada saling menyalahkan terjadinya banjir," kata Nyumarno.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020