Depok, (Antaranews Bogor) - Rektor Universitas Pancasila (UP) Wahono Sumaryono mengatakan akan mendirikan pusat rehabilitas bagi para pecandu narkoba dengan melakukan kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional.
"Kampus harus terbebas dari narkoba agar mahasiswa dapat belajar dengan tenang, sehingga mempunyai prestasi akademik yang tinggi," kata Wahono di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan pihak kampus sudah melakukan konsultasi dengan BNN dan segala persyaratan akan kita penuhi, sehingga nantinya diharapkan akan semakin mempersempit ruang gerak peredaran narkoba.
"Perguruan tinggi harus mampu menciptakan mahasiswa yang tangguh dan berprestasi untuk mengharumkan nama bangsa," katanya.
Menurut dia jika terealisasi pembangunan pusat rehabilitas maka kampus tersebut meruapakan yang pertama ditanah air yang memiliki pengobatan bagi pecandu narkoba. "Jangan sampai narkoba merusak kehidupan para mahasiswa," katanya.
Rehabilitas tersebut katanya akan digunakan untuk membantu para pengguna narkoba ditingkat kampus hingga warga sekitar sehingga mereka bisa terbebas dari pengaruh barang yang merusak tubuh tersebut.
Sementara itu Kepala BNN Pusat Anang Iskandar mengatakan peredaran narkoba yang telah marak dikampus sehingga diperlukan penanganan secara khusus untuk itu perlu menyiapkan pusat rehabilitasi.
"Kepengurusan pusat rehabilitasi dikampus akan diisi dari kepolisian, BNN dan pihak kampus sendiri," katanya dalam Diskusi Stop Narkoba di Kampus Universitas Pancasila
Ia mengakui peredaran dan penggunaan narkoba dikalangan mahasiswa di kampus sangat sulit dilakukan jajarannya sendiri, karena universitas mempunyai otonomi tersendiri.
Selain didirikan tempat rehabilitasi, BNN juga mempunyai program lainnya seperti lomba kampus bersih narkoba di tanah air.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Kampus harus terbebas dari narkoba agar mahasiswa dapat belajar dengan tenang, sehingga mempunyai prestasi akademik yang tinggi," kata Wahono di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan pihak kampus sudah melakukan konsultasi dengan BNN dan segala persyaratan akan kita penuhi, sehingga nantinya diharapkan akan semakin mempersempit ruang gerak peredaran narkoba.
"Perguruan tinggi harus mampu menciptakan mahasiswa yang tangguh dan berprestasi untuk mengharumkan nama bangsa," katanya.
Menurut dia jika terealisasi pembangunan pusat rehabilitas maka kampus tersebut meruapakan yang pertama ditanah air yang memiliki pengobatan bagi pecandu narkoba. "Jangan sampai narkoba merusak kehidupan para mahasiswa," katanya.
Rehabilitas tersebut katanya akan digunakan untuk membantu para pengguna narkoba ditingkat kampus hingga warga sekitar sehingga mereka bisa terbebas dari pengaruh barang yang merusak tubuh tersebut.
Sementara itu Kepala BNN Pusat Anang Iskandar mengatakan peredaran narkoba yang telah marak dikampus sehingga diperlukan penanganan secara khusus untuk itu perlu menyiapkan pusat rehabilitasi.
"Kepengurusan pusat rehabilitasi dikampus akan diisi dari kepolisian, BNN dan pihak kampus sendiri," katanya dalam Diskusi Stop Narkoba di Kampus Universitas Pancasila
Ia mengakui peredaran dan penggunaan narkoba dikalangan mahasiswa di kampus sangat sulit dilakukan jajarannya sendiri, karena universitas mempunyai otonomi tersendiri.
Selain didirikan tempat rehabilitasi, BNN juga mempunyai program lainnya seperti lomba kampus bersih narkoba di tanah air.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014