Karawang (Antaranews Bogor) - Bupati Karawang Ade Swara mengakui kesulitan memperluas lahan pertanian di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyusul terus menyusutnya areal sawah di daerah tersebut.

Menurut bupati di Karawang, Kamis saat ini jumlah penduduk Karawang terus mengalami peningkatan sehingga berdampak terhadap meningkatnya pembangunan, termasuk di atas areal sawah.

"Peningkatan kebutuhan lahan untuk suatu kegiatan tentunya akan mengurangi ketersediaan lahan untuk kegiatan lainnya, baik kebutuhan lahan untuk perumahan, jasa, industri dan fasilitas umum lainnya," kata dia.

Kondisi tersebut juga akan mengancam keberadaan lahan pertanian. Sementara sejak puluhan tahun terakhir, Karawang dikenal sebagai lumbung padi Jawa Barat dan nasional.

Bupati menilai, perluasan lahan pertanian dalam mengatasi terus menyusutnya lahan persawahan sulit dilakukan sehingga yang bisa diupayakan ialah meningkatkan produksi per satuan luas lahan (intensifikasi) dan "show window" pertanian yang ramah lingkungan.

Dengan adanya upaya itu, maka ke depan produktivitas padi di Karawang akan tetap aman dan bisa dipertahankan target produksi padi yang ada.

Menurut bupati, sektor pertanian memiliki peranan yang cukup penting dan strategis dalam pembangunan daerah dan nasional. Peranan sektor pertanian bukan saja memberikan andil terhadap ketahanan pangan, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan perekonomian secara menyeluruh.

Karena itu, kata dia, pembangunan bidang pertanian menjadi salah satu prioritas utama yang dilaksanakan di Karawang dalam upaya peningkatan produksi padi melalui penerapan teknologi.

Catatan Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan setempat, di Karawang terdapat 175.327 hektare areal persawahan. Pada 2013, capaian produksi padi di Karawang mencapai 1.507.002 ton gabah kering panen. 

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014