Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Cianjur menggelar operasi pasar beras atau saat ini disebut kegiatan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) di Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjelang Natal dan Tahun Baru 2020.
"KPSH ini digelar karena harga beras medium saat ini sudah di atas harga eceran tertinggi (HET) sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) RI Rp9.450/kg, tetapi di Sukabumi harganya sudah mencapai Rp9.550/kg," kata Kepala Gudang Pasirhalang Sukabumi, Bulog Cabang Cianjur, Herman Felani di Sukabumi, Selasa.
Baca juga: Harga Melambung, Bulog Gelar Operasi Pasar Di Sini
Menurutnya, operasi pasar ini dilakukan untuk meningkatkan kuantitas pasokan beras di pasaran yang saat ini persediaannya menurun karena sudah sedikit lahan padi yang melakukan panen.
Selain itu, tentunya dengan kegiatan ini untuk menstabilkan harga beras di pasar agar harganya bisa kembali turun di bawah HET. Lanjut dia, biasanya menjelang perayaan besar keagamaan dan hari libur nasional permintaan beras cenderung meningkat.
Baca juga: Jabar kucurkan Rp20 miliar untuk subsidi sembako
Agar harganya tidak terus naik, dilakukan KPSH yang berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kota dan Kabupaten Sukabumi bersama kepala daerah.
"KPSH ini akan terus dilaksanakan hingga benar-benar harga beras kembali normal dan di bawah HET, untuk persediaannya mencukupi hingga panen raya tahun depan atau sekitar April 2020," tambahnya.
Baca juga: Antisipasi Kelangkaan, Sukabumi Gelar Operasi Pasar Elpiji Bersubsidi
Herman mengatakan KPSH yang dilakukan pihaknya ini dengan cara memasok beras ke kios-kios kecil yang ada di pasar tradisional baik di Kota maupun Kabupaten Sukabumi.
Adapun harga beras yang dijual pada operasi ini di bawah Rp9 ribu dengan kualitas medium. Beras yang didistribusikan kualitasnya tidak kalah dengan yang selama ini beredar di masyarakat.
Meskipun saat ini KPSH belum masif masih dengan cara menyuplai ke kios-kios beras kecil, namun jika harga melambung maka operasi akan dilakukan secara masif dengan melibatkan Satgas Pangan, pemerintah daerah maupun instansi terkait agar harga bisa dengan cepat dikendalikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"KPSH ini digelar karena harga beras medium saat ini sudah di atas harga eceran tertinggi (HET) sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) RI Rp9.450/kg, tetapi di Sukabumi harganya sudah mencapai Rp9.550/kg," kata Kepala Gudang Pasirhalang Sukabumi, Bulog Cabang Cianjur, Herman Felani di Sukabumi, Selasa.
Baca juga: Harga Melambung, Bulog Gelar Operasi Pasar Di Sini
Menurutnya, operasi pasar ini dilakukan untuk meningkatkan kuantitas pasokan beras di pasaran yang saat ini persediaannya menurun karena sudah sedikit lahan padi yang melakukan panen.
Selain itu, tentunya dengan kegiatan ini untuk menstabilkan harga beras di pasar agar harganya bisa kembali turun di bawah HET. Lanjut dia, biasanya menjelang perayaan besar keagamaan dan hari libur nasional permintaan beras cenderung meningkat.
Baca juga: Jabar kucurkan Rp20 miliar untuk subsidi sembako
Agar harganya tidak terus naik, dilakukan KPSH yang berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kota dan Kabupaten Sukabumi bersama kepala daerah.
"KPSH ini akan terus dilaksanakan hingga benar-benar harga beras kembali normal dan di bawah HET, untuk persediaannya mencukupi hingga panen raya tahun depan atau sekitar April 2020," tambahnya.
Baca juga: Antisipasi Kelangkaan, Sukabumi Gelar Operasi Pasar Elpiji Bersubsidi
Herman mengatakan KPSH yang dilakukan pihaknya ini dengan cara memasok beras ke kios-kios kecil yang ada di pasar tradisional baik di Kota maupun Kabupaten Sukabumi.
Adapun harga beras yang dijual pada operasi ini di bawah Rp9 ribu dengan kualitas medium. Beras yang didistribusikan kualitasnya tidak kalah dengan yang selama ini beredar di masyarakat.
Meskipun saat ini KPSH belum masif masih dengan cara menyuplai ke kios-kios beras kecil, namun jika harga melambung maka operasi akan dilakukan secara masif dengan melibatkan Satgas Pangan, pemerintah daerah maupun instansi terkait agar harga bisa dengan cepat dikendalikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019