Kementerian Pertanian dan alumni IPB mengajak semua pihak terkait yakni akademisi, pelaku bisnis, pemerintah, dan masyarakat untuk bersama-sama mengawal pembangunan pertanian Indonesia menjadi lebih mandiri.

"Ada banyak alumni IPB yang menduduki posisi penting di Kementan. Arahan dari Menteri Pertanian, agar Kementan mendekati kampus-kampus pertanian," kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, pada diskusi "Ngopi dan Ngobrol Pertanian Alumni IPB" di Taman Koleksi Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, Jumat.

Baca juga: IPB kenalkan budidaya ikan lele gunakan hormon oodev kepada masyarakat Lampung

Menurut Kuntoro, IPB diharapkan dapat mendukung penuh Kementan sebagai sektor pemimpin gerakan pembangunan pertanian Indonesia ke depan.

"Gerakan yang dicanangkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan ini nantinya juga akan terkonsolidasi dengan kampus-kampus lain di Indonesia," katanya.

Baca juga: Rektor IPB optimistis Menristek dan Mendikbud miliki visi ke depan bangun SDM

IPB dalam pandangannya adalah kampus yang memiliki keterpaduan dengan perguruan tinggi lainnya dan sektor lainnya yang sebagian besar juga merupakan alumni IPB.

"Karena itu, kami akan berusaha menjalin komunikasi ini untuk menyerap semua potensi di sektor pertanian," ujar Kuntoro yang menjadi salah satu pembicara pada forum diskusi.

Menurut Kuntoro, konsolidasi dan peningkatan komunikasi ini merupakan langkah konkrit yang lahir dari ide besar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia.

Baca juga: IPB-Pemkab Bogor akan selenggarakan FBBN 2019 di Stadion Pakansari

"Langkah dari Pak Menteri, dalam 100 hari kerjanya adalah melakukan konsolidasi. Kemudian beliau juga berkali-kali menyampaikan agar lebih banyak mendengar suara dari kampus termasuk IPB dan para akademisi dari kampus kampus lainnya," katanya.

Kuntoro menjelaskan, saat ini Kementan juga tengah fokus pada penguatan konsolidasi dengan daerah sampai level desa melalui pembentukan kelembagaan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostra Tani).

Komando ini, kata dia, nantinya akan digunakan untuk memantau lalu lintas data dan pembangunan pertanian di daerah melalui para penyuluh yang menjadi ujung tombak pertanian.

"Artinya kita harus bisa mengoptimalkan semua potensi yang ada di lapangam, baik itu penyuluh, petani, maupun masyarakat secara luas. Jadi, Kostra Tani ini bisa disebut sebagai jaringan besar untuk pemantauan dinamika di lapangan yang menggunakan pendekatan teknologi artificial intelligence," katanya.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019