Bekasi (Antaranews Bogor) - Kepolisian Sektor Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menduga peristiwa kebakaran toko furniture "Bintang Makmur" yang menewaskan dua balita kakak beradik, Rabu (19/3) memiliki unsur kejanggalan.

"Ada kecurigaan kami bahwa kebakaran toko itu tidak murni, kemungkinan ada unsur kesengajaan," kata Kapolsek Tambun Kompol Indra Arya Yudha di Bekasi, Sabtu.

Menurutnya, kejanggalan tersebut muncul dari area kebakaran yang terjadi hanya di dalam kamar korban.

Selain itu, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan H Nausan, Kampung Gabus Pabrik, RT.04 RW.01, Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, juga memperkuat dugaan tersebut.

Petugas menemukan beberapa barang bukti yang menguatkan kejanggalan petugas di antaranya, lima botol air mineral dengan kondisi satu sudah hancur, dan empat lainnya meleleh.

Selain itu, ada dua bungkus korek api kayu, kunci kamar yang berada di meja, dan gagang pintu yang patah.

"Saat ini semua barang bukti sudah kami amankan sebagai bahan penyelidikan lebih lanjut," katanya.

Dari barang bukti itu, kata dia, sebanyak lima botol air mineral yang ditemukan di lokasi kejadian memiliki aroma bensin dan sudah kosong akibat uap panas di dalam kamar.

"Botol itu saat kita temukan bau bahan bakar. Namun isinya sudah kosong," ujarnya.

Seluruh dugaan tersebut mengarah pada kemungkinan ibu korban, Monalisa (34), melakukan aksi bakar diri di dalam kamarnya bersama dua anaknya, Sheren Evelyn Angela (5), dan Tiffany Caroline Jeanete (3).

"Kami masih menunggu saksi yang kritis (Monalisa) untuk dimintai keterangan," katanya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, sebuah kebakaran Toko Furniture "Bintang Makmur Furniture" memakan dua korban jiwa balita yakni, Sheren Evelyn Angela (5), Tiffany Caroline Jeanete (3) dan ibunya Monalisa (34) kritis akibat kebakaran tersebut.

Dua balita korban kebakaran sudah dimakamkan keluarga pada Sabtu (22/3). Sementara, korban Kritis, Monalisa (34) masih menjalani perawatan di RS Polri Kramatjati dan masih dalam kondisi kritis. 

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014