Tiga dosen IPB University akan menyampaikan orasi ilmiah pada upacara pengukuhan sebagai guru besar tetap pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Peternakan, serta Fakultas Teknologi Pertanian.
Orasi ilmiah dari tiga guru besar tersebut akan disampaikan pada upacara pengukuhan guru besar tetap, di Auditorium Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Sabtu.
Ketiga guru besar tersebut, pertama, Prof Dr Ir Tri Wiji Nurani, MSi, guru besar tetap pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, yang akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul, "Penggunaan Sistem untuk Pembangunan Perikanan Tuna Berkelanjutan dan Berkeadilan".
Baca juga: IPB University raih penghargaan sebagai PTN Informatif
Menurut Wiji Nurani, perikanan merupakan sebuah sistem yang komplek, sehingga pembangunan perikanan akan dihadapkan pada kompleksitas permasalahan dan tantangan, yang sepatutnya diatasi secara lintas sektoral.
Ia juga melihat, pembangunan perikanan tuna juga perlu direvitalisasi melalui penumbuhkembangan dan memperkuat bisnis perikanan tuna yang pada periode 2015-2016 mengalami kemunduran.
Orasi ilmiah kedua, disampaikan oleh Prof Dr Ir Niken Ulupi, MS, guru besar tetap pada Fakultas Peternakan, dengan judul "Kemandirian Pangan Asal Ternak Berbasis Pengembangan Industri Ayam Asli dan Ayam Lokal".
Baca juga: Tiga mahasiswa IPB rancang aplikasi "Gizind" solusi turunkan stunting
Ia mengatakan kebutuhan daging secara nasional dipenuhi dari ternak unggas yang mencapai 80 persen. Peran ayam asli dan ayam lokal dalam pemenuhan daging secara nasional, kata dia, baru mencapai 10,63 persen.
"Sumbangan ayam asli dan ayam lokal terhadap permintaan telur secara nasional juga masih sangat kecil," katanya.
Menurut Niken, kondisi tersebut membuat importasi bibit ayam dan pakan meningkat. padahal, Indonesia memiliki sumber daya genetik yakni rumpun ayam asli dan ayam lokal, dengan keragaman genetik dan banyak keunggulan.
Baca juga: Tim SV-IPB jadi juara umum Olivia ke-4
Dari hasil penelitian, kata dia, membuktikan ayam asli dan ayam lokal memiliki keunggulan, tahan hidup pada temperatur tinggi di daerah tropis, serta pakan marjinal dan lingkungan hidup tidak higienis, tapi masih dapat meningkatkan populasi.
Ia mengatakan ayam asli dan ayam lokal Indonesia memiliki keunggulan fenotipik, tahan terhadap lingkungan bertemperatur panas, dan tahan terhadap penyakit.
"Ayam asli dan ayam lokal juga menghasilkan daging dengan kadar lemak intramuskuler lebih tinggi, bercita rasa khas dan lebih sehat, karena kandungan kolesterol malonaldehidenya lebih rendah dari ayam ras," katanya.
Orasi ilmiah ketiga, disampaikan Prof Dr Ir Usman Ahmad, MAgr, guru besar tetap pada Fakultas Teknologi Pertanian, yang menyampaikan pidato bertajuk, "Aplikasi Teknologi Pengolahan Citra dalam Menunjang Pengembangan Industri Modern di Bidang Pertanian".
Usman Ahmad akan memaparkan bahwa teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk melakukan sortasi buah-buahan, sehingga dapat diklasifikasi menjadi kualitas A, B, C, dan buah yang apkir.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Orasi ilmiah dari tiga guru besar tersebut akan disampaikan pada upacara pengukuhan guru besar tetap, di Auditorium Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Sabtu.
Ketiga guru besar tersebut, pertama, Prof Dr Ir Tri Wiji Nurani, MSi, guru besar tetap pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, yang akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul, "Penggunaan Sistem untuk Pembangunan Perikanan Tuna Berkelanjutan dan Berkeadilan".
Baca juga: IPB University raih penghargaan sebagai PTN Informatif
Menurut Wiji Nurani, perikanan merupakan sebuah sistem yang komplek, sehingga pembangunan perikanan akan dihadapkan pada kompleksitas permasalahan dan tantangan, yang sepatutnya diatasi secara lintas sektoral.
Ia juga melihat, pembangunan perikanan tuna juga perlu direvitalisasi melalui penumbuhkembangan dan memperkuat bisnis perikanan tuna yang pada periode 2015-2016 mengalami kemunduran.
Orasi ilmiah kedua, disampaikan oleh Prof Dr Ir Niken Ulupi, MS, guru besar tetap pada Fakultas Peternakan, dengan judul "Kemandirian Pangan Asal Ternak Berbasis Pengembangan Industri Ayam Asli dan Ayam Lokal".
Baca juga: Tiga mahasiswa IPB rancang aplikasi "Gizind" solusi turunkan stunting
Ia mengatakan kebutuhan daging secara nasional dipenuhi dari ternak unggas yang mencapai 80 persen. Peran ayam asli dan ayam lokal dalam pemenuhan daging secara nasional, kata dia, baru mencapai 10,63 persen.
"Sumbangan ayam asli dan ayam lokal terhadap permintaan telur secara nasional juga masih sangat kecil," katanya.
Menurut Niken, kondisi tersebut membuat importasi bibit ayam dan pakan meningkat. padahal, Indonesia memiliki sumber daya genetik yakni rumpun ayam asli dan ayam lokal, dengan keragaman genetik dan banyak keunggulan.
Baca juga: Tim SV-IPB jadi juara umum Olivia ke-4
Dari hasil penelitian, kata dia, membuktikan ayam asli dan ayam lokal memiliki keunggulan, tahan hidup pada temperatur tinggi di daerah tropis, serta pakan marjinal dan lingkungan hidup tidak higienis, tapi masih dapat meningkatkan populasi.
Ia mengatakan ayam asli dan ayam lokal Indonesia memiliki keunggulan fenotipik, tahan terhadap lingkungan bertemperatur panas, dan tahan terhadap penyakit.
"Ayam asli dan ayam lokal juga menghasilkan daging dengan kadar lemak intramuskuler lebih tinggi, bercita rasa khas dan lebih sehat, karena kandungan kolesterol malonaldehidenya lebih rendah dari ayam ras," katanya.
Orasi ilmiah ketiga, disampaikan Prof Dr Ir Usman Ahmad, MAgr, guru besar tetap pada Fakultas Teknologi Pertanian, yang menyampaikan pidato bertajuk, "Aplikasi Teknologi Pengolahan Citra dalam Menunjang Pengembangan Industri Modern di Bidang Pertanian".
Usman Ahmad akan memaparkan bahwa teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk melakukan sortasi buah-buahan, sehingga dapat diklasifikasi menjadi kualitas A, B, C, dan buah yang apkir.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019