Institut Teknologi dan Bisnis BRI (BRI Institute) menyiapkan tenaga profesional muda yang mempunyai kompetensi masa depan dalam bidang teknologi finansial (tekfin) atau financial technology (fintech).
"Kita harus memiliki sumber daya manusia dengan keterampilan dan pengetahuan yang mampu menghadapi perubahan dan perkembangan," kata Rektor BRI Institute Prof Dana Santoso Saroso dalam Dies Natalis Ke-1 BRI Institute di Jakarta, Senin.
Dikatakannya, dalam beberapa tahun terakhir, teknologi berkembang sangat pesat dan tatanan ekonomi dunia berubah sangat cepat.
"Ini berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat," katanya.
Baca juga: BRI Institute pelopor penyiapan SDM perbankan era digital
Oleh karena itu, dibutuhkan lembaga pendidikan yang sejalan dengan perkembangan teknologi dan sosial ekonomi yang terjadi.
Untuk memperkenalkan tekfin kepada generasi muda, dalam dies natalis pertama ini juga diselenggarakan lomba desain poster dan video pendek bagi siswa SMA/SMK yang bertemakan “How Fintech Changes My Life”.
"Melalui lomba ini maka pembelajaran fintech kepada generasi muda dapat dilakukan dengan pendekatan yang menarik," katanya.
Bank BRI melalui Yayasan Brilian Indonesia Gemilang terpanggil untuk mempersiapkan kaum muda yang mampu menghadapi semua perubahan dan tantangan tersebut, dan tepat satu tahun yang lalu telah didirikan Institut Teknologi dan Bisnis BRI (BRI Institute).
Baca juga: Rektor BRI Institute: Kaum milenial perlu mengenali potensi diri
Dalam dies natalis ini juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Bank BRI dengan MIT (Massachusetts Institute of Technology) di bawah payung MIT Industrial Liaison Program, serta penandatanganan nota kesepakatan kerja sama BRI Institute dengan Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech).
"Dengan ditandatanganinya dua dokumen tersebut, maka akan memperkuat keberadaan BRI Institute sebagai fintech university," katanya.
BRI Institute juga menyelenggarakan seminar dan diskusi bertemakan Keuangan dan Teknologi dengan judul “From a Global Microfinance Pioneer to a Leading Human Capital in Financial Technology”.
Para pembicara berasal dari tiga unsur yang terkait dengan fintech dan perkembangannya, yaitu unsur regulator, praktisi dan akademisi.
Sejarah panjang Bank BRI yang selama lebih dari 120 tahun berkiprah di industri perbankan dan telah sukses menggerakkan ekonomi kerakyatan dengan memberdayakan UMKM khususnya melalui sektor keuangan mikro, dan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi pada sektor keuangan.
Pada acara des natalis, 18 Nopember 2019 ini, BRI Institute sekaligus mendeklarasikan sebagai “The First Fintech University in Indonesia".
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Kita harus memiliki sumber daya manusia dengan keterampilan dan pengetahuan yang mampu menghadapi perubahan dan perkembangan," kata Rektor BRI Institute Prof Dana Santoso Saroso dalam Dies Natalis Ke-1 BRI Institute di Jakarta, Senin.
Dikatakannya, dalam beberapa tahun terakhir, teknologi berkembang sangat pesat dan tatanan ekonomi dunia berubah sangat cepat.
"Ini berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat," katanya.
Baca juga: BRI Institute pelopor penyiapan SDM perbankan era digital
Oleh karena itu, dibutuhkan lembaga pendidikan yang sejalan dengan perkembangan teknologi dan sosial ekonomi yang terjadi.
Untuk memperkenalkan tekfin kepada generasi muda, dalam dies natalis pertama ini juga diselenggarakan lomba desain poster dan video pendek bagi siswa SMA/SMK yang bertemakan “How Fintech Changes My Life”.
"Melalui lomba ini maka pembelajaran fintech kepada generasi muda dapat dilakukan dengan pendekatan yang menarik," katanya.
Bank BRI melalui Yayasan Brilian Indonesia Gemilang terpanggil untuk mempersiapkan kaum muda yang mampu menghadapi semua perubahan dan tantangan tersebut, dan tepat satu tahun yang lalu telah didirikan Institut Teknologi dan Bisnis BRI (BRI Institute).
Baca juga: Rektor BRI Institute: Kaum milenial perlu mengenali potensi diri
Dalam dies natalis ini juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Bank BRI dengan MIT (Massachusetts Institute of Technology) di bawah payung MIT Industrial Liaison Program, serta penandatanganan nota kesepakatan kerja sama BRI Institute dengan Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech).
"Dengan ditandatanganinya dua dokumen tersebut, maka akan memperkuat keberadaan BRI Institute sebagai fintech university," katanya.
BRI Institute juga menyelenggarakan seminar dan diskusi bertemakan Keuangan dan Teknologi dengan judul “From a Global Microfinance Pioneer to a Leading Human Capital in Financial Technology”.
Para pembicara berasal dari tiga unsur yang terkait dengan fintech dan perkembangannya, yaitu unsur regulator, praktisi dan akademisi.
Sejarah panjang Bank BRI yang selama lebih dari 120 tahun berkiprah di industri perbankan dan telah sukses menggerakkan ekonomi kerakyatan dengan memberdayakan UMKM khususnya melalui sektor keuangan mikro, dan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi pada sektor keuangan.
Pada acara des natalis, 18 Nopember 2019 ini, BRI Institute sekaligus mendeklarasikan sebagai “The First Fintech University in Indonesia".
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019