Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Rabu pagi (12/11) mendatangi kantor Kementerian BUMN untuk bertemu Menteri BUMN Erick Thohir.

Usai bertemu Erick, Basuki yang akrab disapa Ahok ini mengungkapkan, pertemuan selama satu setengah jam membicarakan soal perusahaan BUMN.

Teka-teki soal apa yang dibahas dan posisi yang akan ditempati Ahok masih tanda tanya.

Baca juga: Erick Thohir serahkan nama calon dirut tiga BUMN ke TPA

"Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja," ujar Ahok.

Namun ia belum dapat mengungkapkan jabatan maupun posisi yang akan ditempatinya kelak.

Baca juga: Pemkot Bandarlampung mendorong BUMN dan Swasta selesaikan daerah kumuh

Diketahui, saat ini dirut empat BUMN masih lowong, yaitu Bank Mandiri, Bank BTN, Inalum dan PT PLN (Persero).

Posisi dirut Bank Mandiri kini kosong setelah ditinggal Kartika Wirjoatmodjo yang ditunjuk jadi Wakil Menteri BUMN. Kemudian kursi Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin yang juga ditunjuk menjadi Wakil Menteri BUMN. Kursi dirut Bank BTN yang ditinggal Maryono, dan Dirut PT PLN (Persero) Sofyan Basir yang dinonaktifkan terkait kasus proyek PLTU Riau-1.

Spekulasi yang muncul, bahwa sesuai latar belakang pendidikannya Ahok kemungkinan Ahok ditempatkan sebagai orang nomor satu di PLN atau pun Dirut Inalum.

Baca juga: Menteri BUMN angkat empat staf khusus

Ahok merupakan insinyiur pertambangan dari Fakultas Teknik Universitas Trisaksi, yang kemudian menyelesaikan pendidikan magister di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.

"Saya cuma diajak untuk masuk di salah satu BUMN. Kalau untuk bangsa dan negara saya pasti bersedia. Apa saja boleh, yang penting bisa bantu negara," tegas Ahok.

Pewarta: Royke Sinaga

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019