Rektor Institut Tazkia, Murniati Mukhlisin mengaku ingin menularkan semangat sistem ekonomi berbasis syariah di kampusnya ke Pemerintahan melalui kerjasamanya dengan berbagai Pemerintah Daerah.

"Pemerintah belum sadar, belum yakin tentang kebutuhan ekonomi syariah yang sudah 30 tahun ini yang kita lihat di Indonesia menunjukkan prinsip-prinsip berkeadilan," ujarnya dalam acara Diskusi Panel Ekonomi Syariah sekaligus Launching Institut Tazkia di kampusnya, Sentul, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Selasa.

Baca juga: Institut Tazkia-Pemprov NTB kerja sama mendirikan kampus ekonomi syariah

Pada kesempatan itu, ia juga memberikan penghargaan kepada beberapa kepala daerah yang sudah komitmen menerapkan ekonomi syariah di daerahnya masing-masing.

"Menunjukkan apresiasi atas kerja sama yang dilakukan, tentu saja kita ingin membuka peluang-peluang baru kerja sama dengan daerah lain dalam menerapkan ekonomi daerahnya berbasis syariah," kata Murniati.

Baca juga: Pemprov Kaltim kuliahkan 35 kader di Institut Tazkia Bogor

Bukan tanpa alasan, perekonomian syariah menjadi kunci untuk pemerataan kekayaan masyarakat di Indonesia. Ia menyebutkan, dengan perekonomian konvensional yang sekarang digunakan, terjadi ketimpangan perekonomian antar masyarakat.

"Kini empat orang terkaya di Indonesia hartanya sama dengan 100 juta penduduk Indonesia, coba bayangkan. Nah, kita ingin ada konsep pemerataan ekonomi, ekonomi yang keberpihakan, ekonomi kerja sama," tuturnya.

Baca juga: Institut Tazkia Bogor Jalin Kerja Sama Dengan Universitas Jaume Spanyol

Menurut dia, ada beberapa faktor mengenai belum diminatinya sistem perekonomian syariah oleh masyarakat indonesia, salah satunya yaitu faktor literasi, yakni pemahaman mengenai sejumlah dampak positif penerapan ekonomi syariah.(KR-MFS).

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019