Bogor (Antaranews Bogor) - Recognition and Mentoring Program Institut Pertanian Bogor menggagas program pengembangan prototipe yang dimaksudkan untuk menciptakan usaha baru berbasis inovasi teknologi.

"Kegiatan itu dihadiri peserta dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia," kata Direktur Recognition and Mentoring Program Institut Pertanian Bogor (RAMP IPB) Dr Aji Hermawan di Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa program prototipe diselenggarakan selama sebulan penuh, yakni mulai 24 Februari hingga 23 Maret 2014.

Menurut Aji Hermawan, 10 peserta yang mengikuti kegiatan itu adalah mahasiswa dan lulusan baru (fresh graduate) yang telah melalui seleksi sangat ketat lebih dari 250 proposal yang masuk.

Para peserta akan melalui berbagai kegiatan, mulai dari perkuliahan di kelas, presentasi dan konsultasi dengan para ahli, praktik di laboratorium untuk melakukan rekayasa awal produk dan penjurian akhir.

"Peserta yang berhasil mengubah idenya menjadi rancangan produk yang teruji akan mendapatkan fasilitasi pendampingan dan pendanaan untuk pengembangan produk di kampusnya masing-masing," katanya.

Kegiatan prototipe yang digagas RAMP IPB itu, kata dia, diharapkan dapat memberikan banyak wawasan dan pengetahuan baru seputar pengembangan usaha berbasis inovasi teknologi.

Selain itu, kegiatan tersebut juga diharapkan menjadi pendampingan efektif bagi peserta untuk dapat menyempurnakan ide mereka sehingga lebih siap untuk masuk ke dalam proses komersialisasi.

RAMP IPB adalah institusi pelaksana utama RAMP Indonesia, dan program yang diinisiasi oleh The Lemelson Foundation (TLF), Amerika Serikat bekerja sama dengan IPB.

Program-programnya mulai dijalankan sejak 26 April 2006.

Kehadiran RAMP IPB dimaksudkan untuk memfasilitasi pengembangan invensi dan inovasi yang berorientasi kepada hasil (impact oriented) di Indonesia.

Invensi dan inovasi yang dihasilkan diharapkan dapat diakses oleh rakyat miskin dan dapat memberikan manfaat bagi mereka untuk meningkatkan kualitas hidup mereka untuk itu kami mengusung slogan "Teknologi Untuk Kerakyatan".

Pada bagian lain, Aji Hermawan mengatakan, program kewirausahaan di Indonesia perlu terus ditingkatkan untuk memperkuat kemandirian dan meningkatkan kesejahteraan bangsa.

"Program kewirausahaan di Indonesia dalam berbagai bentuknya, saat ini telah berhasil meningkatkan jumlah usaha-usaha baru," katanya.

Ia mengemukakan berdasarkan laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM) 2013 disebutkan laju pertumbuhan kepemilikan usaha baru meningkat dari belasan persen pada tahun 2006 menjadi di atas 20 persen pada 2013.

Namun peningkatan jumlah usaha baru tersebut lebih banyak didorong oleh kebutuhan, dibandingkan dengan karena adanya peluang untuk berusaha.

"Sehingga diperlukan upaya untuk memperbesar peluang terciptanya usaha-usaha baru, yang salah satu sumbernya berasal dari kampus," katanya.

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014