Bekasi (Antaranews Bogor) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyatakan komitmennya untuk mendorong sektor usaha ikan hias di wilayah setempat menjadi ikon daerah.
"Pemerintah daerah selalu berupaya mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah (UKM) dan mendukung budi daya ikan hias untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun luar negeri," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Saat menghadiri dialog bisnis ikan hias Kota Bekasi di Margahayu, Bekasi Timur, Kamis.
Ia mengemukakan bahwa Pemerintah telah menyadari bahwa Kota Bekasi telah dikenal masyarakat luas sebagai pengekspor ikan hias terbesar di Indonesia sehingga tidak ada alasan lagi bagi pemerintah daerah untuk tidak memberikan dukungan penuh terhadap sektor tersebut.
Upaya Pemkot Bekasi dalam mendorong ikan hias sebagai ikon daerah, menurut dia, perlu dibarengi dengan menciptakan peluang usaha ikan hias yang menjanjikan bagi para pengusahanya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan mendorong kemajuan usaha tersebut melalui program pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi.
"Pemerintah Kota Bekasi punya tanggung jawab untuk memajukan UMKM dan koperasi. Oleh karena itu, saya telah menginstruksikan kepada dinas terkait agar memainkan perannya untuk mendukung program tersebut," katanya.
Ia mengatakan bahwa Pemkot Bekasi telah mengalokasikan anggaran Rp7,5 miliar untuk pengembangan UMKM dan Koperasi di wilayah setempat sepanjang 2014.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi Amit Riyadi mengatakan bahwa pihaknya mmebuka peluang peminjaman dana usaha dengan bunga yang relatif ringan bagi pelaku usaha UMKM dan koperasi.
"Kami melakukan kerja sama dalam penyaluran pinjaman dengan BPR Syariah dengan bunga hanya 4 persen. Coba bandingkan dengan program Kredit Cinta Rakyat (KCR) yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat bunganya 8,3 persen dan KUR di BRI atau Mandiri, bahkan bunganya di atas 9 persen," katanya.
Amit menjelaskan, untuk pinjaman bagi koperasi maksimal Rp100 juta, sedangkan untuk UMKM dilihat dari kemampuan aktivitasnya atau di angka hingga Rp20juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Pemerintah daerah selalu berupaya mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah (UKM) dan mendukung budi daya ikan hias untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun luar negeri," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Saat menghadiri dialog bisnis ikan hias Kota Bekasi di Margahayu, Bekasi Timur, Kamis.
Ia mengemukakan bahwa Pemerintah telah menyadari bahwa Kota Bekasi telah dikenal masyarakat luas sebagai pengekspor ikan hias terbesar di Indonesia sehingga tidak ada alasan lagi bagi pemerintah daerah untuk tidak memberikan dukungan penuh terhadap sektor tersebut.
Upaya Pemkot Bekasi dalam mendorong ikan hias sebagai ikon daerah, menurut dia, perlu dibarengi dengan menciptakan peluang usaha ikan hias yang menjanjikan bagi para pengusahanya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan mendorong kemajuan usaha tersebut melalui program pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi.
"Pemerintah Kota Bekasi punya tanggung jawab untuk memajukan UMKM dan koperasi. Oleh karena itu, saya telah menginstruksikan kepada dinas terkait agar memainkan perannya untuk mendukung program tersebut," katanya.
Ia mengatakan bahwa Pemkot Bekasi telah mengalokasikan anggaran Rp7,5 miliar untuk pengembangan UMKM dan Koperasi di wilayah setempat sepanjang 2014.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi Amit Riyadi mengatakan bahwa pihaknya mmebuka peluang peminjaman dana usaha dengan bunga yang relatif ringan bagi pelaku usaha UMKM dan koperasi.
"Kami melakukan kerja sama dalam penyaluran pinjaman dengan BPR Syariah dengan bunga hanya 4 persen. Coba bandingkan dengan program Kredit Cinta Rakyat (KCR) yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat bunganya 8,3 persen dan KUR di BRI atau Mandiri, bahkan bunganya di atas 9 persen," katanya.
Amit menjelaskan, untuk pinjaman bagi koperasi maksimal Rp100 juta, sedangkan untuk UMKM dilihat dari kemampuan aktivitasnya atau di angka hingga Rp20juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014