Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di sejumlah wilayah rawan bencana.
"Pembentukan Destana merupakan salah satu strategi dalam upaya pengurangan risiko bencana di wilayah kami," kata Kepala Seksi Cegah Siaga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Agus Suparno di Cikarang, Sabtu.
Baca juga: Distribusi air bersih Bekasi tetap berjalan selama dibutuhkan
Sebagai langkah awal BPBD Kabupaten Bekasi membentuk desa tangguh bencana di empat titik yakni Desa Pasir Tanjung Kecamatan Cikarang Pusat, Desa Sukadaya Kecamatan Sukawangi, Desa Pantai Harapan Jaya dan Desa Pantai Sederhana di Kecamatan Muaragembong.
Dengan adanya Destana diharapkan terwujud masyarakat yang sadar akan bencana, memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi, serta siap menghadapi potensi ancaman bencana. Dan yang tidak kalah penting mereka akan mampu memulihkan diri dengan segera dari segala dampak bencana.
Baca juga: BPBD Bekasi menyiapkan solusi berkesinambungan hadapi kekeringan
Dia menjelaskan untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan sinergitas antara tiga pilar, yakni unsur pemerintah, industri, dan masyarakat.
"Karena semakin banyak yang terlibat maka dimungkinkan semakin baik dan ringan pula dalam penanganannya, terlebih masyarakat yang berada di garda terdepan," kata dia.
Pelaksana tugas Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya berharap keberadaan Destana menjadi langkah strategis dalam menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Baca juga: Kekeringan di Bekasi meluas hingga belasan desa
Selain itu masyarakat juga mampu meningkatkan 'respon time' penanganan bencana karena adanya partisipasi masyarakat yang kuat serta upaya preventif melalui mitigasi nonstruktural dinilai mampu meminimalisir korban.
"Ke depan kita akan terus mengembangkan dan membentuk Destana di desa-desa lain di Kabupaten Bekasi. Kita akan terus berupaya meminimalisir potensi dampak bencana dan mudah-mudahan masyarakat akan semakin terbiasa, mandiri dalam menghadapi bencana khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan," kata Adeng.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Pembentukan Destana merupakan salah satu strategi dalam upaya pengurangan risiko bencana di wilayah kami," kata Kepala Seksi Cegah Siaga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Agus Suparno di Cikarang, Sabtu.
Baca juga: Distribusi air bersih Bekasi tetap berjalan selama dibutuhkan
Sebagai langkah awal BPBD Kabupaten Bekasi membentuk desa tangguh bencana di empat titik yakni Desa Pasir Tanjung Kecamatan Cikarang Pusat, Desa Sukadaya Kecamatan Sukawangi, Desa Pantai Harapan Jaya dan Desa Pantai Sederhana di Kecamatan Muaragembong.
Dengan adanya Destana diharapkan terwujud masyarakat yang sadar akan bencana, memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi, serta siap menghadapi potensi ancaman bencana. Dan yang tidak kalah penting mereka akan mampu memulihkan diri dengan segera dari segala dampak bencana.
Baca juga: BPBD Bekasi menyiapkan solusi berkesinambungan hadapi kekeringan
Dia menjelaskan untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan sinergitas antara tiga pilar, yakni unsur pemerintah, industri, dan masyarakat.
"Karena semakin banyak yang terlibat maka dimungkinkan semakin baik dan ringan pula dalam penanganannya, terlebih masyarakat yang berada di garda terdepan," kata dia.
Pelaksana tugas Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya berharap keberadaan Destana menjadi langkah strategis dalam menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Baca juga: Kekeringan di Bekasi meluas hingga belasan desa
Selain itu masyarakat juga mampu meningkatkan 'respon time' penanganan bencana karena adanya partisipasi masyarakat yang kuat serta upaya preventif melalui mitigasi nonstruktural dinilai mampu meminimalisir korban.
"Ke depan kita akan terus mengembangkan dan membentuk Destana di desa-desa lain di Kabupaten Bekasi. Kita akan terus berupaya meminimalisir potensi dampak bencana dan mudah-mudahan masyarakat akan semakin terbiasa, mandiri dalam menghadapi bencana khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan," kata Adeng.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019