Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menggelar Workshop Prosedur Mendapatkan Hak Cipta dan Hak Paten bagi Dosen di Ruang Seminar kampus Cibalagung, Kamis (31/10).
Direktur Polbangtan Bogor, Dr. Ir. Siswoyo, MP, membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya Siswoyo menuturkan bahwa kegiatan ini untuk membuka wawasan dosen tentang prosedur mendapatkan hak cipta dan paten langsung dari sumbernya.
“Saya berharap workshop ini dapat meningkatkan kapasitas dosen dan terpacu untuk menghasilkan banyak karya yang dapat dilindungi hak cipta bahkan mendapatkan hak patennya,” kata Siswoyo.
Baca juga: Polbangtan Bogor terima kunjungan mahasiswa ITERA
Narasumber pertama Dra. Dede Mia Yusanti, M.L.S, Direktur Paten, Desain, Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang Dirjen Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM. Tema yang diangkat seputar tren pendaftaran produk hasil penelitian melalui hak paten bagi dosen.
Narasumber kedua, Dr. Juldin Bahriansyah, dari Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Juldin mempresentasikan seputar fasilitasi publikasi ilmiah dan pengelolaan kekayaan inteletual.
Acara yang difasilitasi oleh Unit Peneltian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Polbangtan Bogor ini turut mengundang tiga narasumber lain dari Badan Litbang Pertanian untuk memberikan testimoni seputar keberhasilan mendapatkan hak cipta dan hak paten.
Baca juga: Mahasiswa Polbangtan Bogor raih juara III Judging Ternak di Undip Semarang
Okti Aryani Hapsari, SP., M.Si, dari Balai Pengelola Alih Teknologi Penelitian Badan Litbang Pertanian, memberikan testimoni seputar hak paten dan royalti yang pernah didapatkan BPATP.
“Masih banyak peluang dari hasil penelitian kami untuk bisa dikerjasamakan dan bernilai ekonomi, karena penerapan inovasi menjadi salah satu faktor pengungkit daya saing bangsa,” ungkapnya.
Testimoni berikutnya dari Dr. Roy Effendi, SP., MP, Balai Penelitian Tanaman Serealia Badan Litbang Pertanian. Roy berbagi pengalaman bukunya yang dipatenkan.
“Saya sendiri terkejut karena tiba-tiba sudah dipatenkan, karen semuanya diurus oleh perpustakaan di kantor kami,” tutur Roy.
Baca juga: Polbangtan Bogor-KOHIBORA gelar pelatihan hidroponik sistem rakit apung ke mahasiswa
Testimoni terakhir oleh penemu aplikasi SIDIK (Sistem Identifikasi dan Rekording Ternak), Dr. Hartati, S.Pt., M.Sc, Loka PenelitianSapi Potong Badan Litbang Pertanian. Hartati menuturkan bahwa SIDIK didesain dengan konsep ramah pengguna sehingga dapat diakses dengan mudah, murah, menyenangkan dan informatif.
Aplikasi ini berguna untuk memudahkan dalam membedakan sapi yang satu dengan yang lain, mempermudah pengawasan ternak yang dimiliki, mempermudah pencarian atau pelacakan posisi sapi di kandang, atau jika hilang.
“Selanjutnya kami akan meningkatkan aplikasi ini ke versi 2, kita dapat bekerja sama untuk menambah informasi pakan ideal ternak sapi yang dapat membantu peternak sapi,” ajak Hartati kepada dosen Polbangtan Bogor yang langsung disambut antusias.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Direktur Polbangtan Bogor, Dr. Ir. Siswoyo, MP, membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya Siswoyo menuturkan bahwa kegiatan ini untuk membuka wawasan dosen tentang prosedur mendapatkan hak cipta dan paten langsung dari sumbernya.
“Saya berharap workshop ini dapat meningkatkan kapasitas dosen dan terpacu untuk menghasilkan banyak karya yang dapat dilindungi hak cipta bahkan mendapatkan hak patennya,” kata Siswoyo.
Baca juga: Polbangtan Bogor terima kunjungan mahasiswa ITERA
Narasumber pertama Dra. Dede Mia Yusanti, M.L.S, Direktur Paten, Desain, Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang Dirjen Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM. Tema yang diangkat seputar tren pendaftaran produk hasil penelitian melalui hak paten bagi dosen.
Narasumber kedua, Dr. Juldin Bahriansyah, dari Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Juldin mempresentasikan seputar fasilitasi publikasi ilmiah dan pengelolaan kekayaan inteletual.
Acara yang difasilitasi oleh Unit Peneltian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Polbangtan Bogor ini turut mengundang tiga narasumber lain dari Badan Litbang Pertanian untuk memberikan testimoni seputar keberhasilan mendapatkan hak cipta dan hak paten.
Baca juga: Mahasiswa Polbangtan Bogor raih juara III Judging Ternak di Undip Semarang
Okti Aryani Hapsari, SP., M.Si, dari Balai Pengelola Alih Teknologi Penelitian Badan Litbang Pertanian, memberikan testimoni seputar hak paten dan royalti yang pernah didapatkan BPATP.
“Masih banyak peluang dari hasil penelitian kami untuk bisa dikerjasamakan dan bernilai ekonomi, karena penerapan inovasi menjadi salah satu faktor pengungkit daya saing bangsa,” ungkapnya.
Testimoni berikutnya dari Dr. Roy Effendi, SP., MP, Balai Penelitian Tanaman Serealia Badan Litbang Pertanian. Roy berbagi pengalaman bukunya yang dipatenkan.
“Saya sendiri terkejut karena tiba-tiba sudah dipatenkan, karen semuanya diurus oleh perpustakaan di kantor kami,” tutur Roy.
Baca juga: Polbangtan Bogor-KOHIBORA gelar pelatihan hidroponik sistem rakit apung ke mahasiswa
Testimoni terakhir oleh penemu aplikasi SIDIK (Sistem Identifikasi dan Rekording Ternak), Dr. Hartati, S.Pt., M.Sc, Loka PenelitianSapi Potong Badan Litbang Pertanian. Hartati menuturkan bahwa SIDIK didesain dengan konsep ramah pengguna sehingga dapat diakses dengan mudah, murah, menyenangkan dan informatif.
Aplikasi ini berguna untuk memudahkan dalam membedakan sapi yang satu dengan yang lain, mempermudah pengawasan ternak yang dimiliki, mempermudah pencarian atau pelacakan posisi sapi di kandang, atau jika hilang.
“Selanjutnya kami akan meningkatkan aplikasi ini ke versi 2, kita dapat bekerja sama untuk menambah informasi pakan ideal ternak sapi yang dapat membantu peternak sapi,” ajak Hartati kepada dosen Polbangtan Bogor yang langsung disambut antusias.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019