Sukabumi (Antaranews Bogor) - Puluhan ayam kampung milik warga di Desa Ubrug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ditemukan mati mendadak di halaman rumah dan kandang, sampai saat ini belum diketahui penyebab kematian unggas itu.
"Sudah cukup banyak warga yang melapor ke kami perihal banyak ayam kampung yang dipelihara mereka mati mendadak yang tidak diketahui apa penyebabnya dan kami juga sudah meminta pihak Kecamatan Warungkiara untuk bersama-sama mendata jumlah ayam yang mati tersebut," kata Kades Ubrug Hamid Muhtar kepada Antara, Sabtu.
Menurut Hamid, pihaknya saat ini masih melakukan pendataan terhadap unggas yang mati mendadak tersebut, namun belum diketahui berapa jumlahnya tapi dilihat dari banyaknya bangkai ayam yang mati jumlahnya sekitar puluhan ekor, tapi tidak menutup kemungkinan mencapai ratusan ekor.
Selain itu, pihaknya juga belum mengetahui penyebab kematian ayam milik warga
ini apakah disebabkan oleh tetelo atau virus flu burung. Maka dari itu, pihak desa mengimbau kepada masyarakat agar tidak memegang bangkai ayam tersebut dengan tangan terbuka.
"Warga sangat resah, karena khawatir ayam-ayamnya itu mati mendadak akibat
flu burung, untuk itu kami berkoordinasi dan meminta kepada Dinas Perternakan Kabupaten Sukabumi agar segera melakukan penelitian untuk mengetahui apa penyebab kematian mendadak ayam milik warga itu," tambahnya.
Hamid mengatakan bisa saja ayam yang mendadak tersebut disebabkan oleh faktor
cuaca karena dalam beberapa hari terakhir ini hujan turun di wilayahnya. Lebih lanjut, ia juga mengimbau kepada warga agar tidak melepas liarkan ternak unggasnya dan harus dikandangkan serta kandang unggas harus setiap waktu dibersihkan oleh desinfektan agar kondisinya tetap bersih.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Sudah cukup banyak warga yang melapor ke kami perihal banyak ayam kampung yang dipelihara mereka mati mendadak yang tidak diketahui apa penyebabnya dan kami juga sudah meminta pihak Kecamatan Warungkiara untuk bersama-sama mendata jumlah ayam yang mati tersebut," kata Kades Ubrug Hamid Muhtar kepada Antara, Sabtu.
Menurut Hamid, pihaknya saat ini masih melakukan pendataan terhadap unggas yang mati mendadak tersebut, namun belum diketahui berapa jumlahnya tapi dilihat dari banyaknya bangkai ayam yang mati jumlahnya sekitar puluhan ekor, tapi tidak menutup kemungkinan mencapai ratusan ekor.
Selain itu, pihaknya juga belum mengetahui penyebab kematian ayam milik warga
ini apakah disebabkan oleh tetelo atau virus flu burung. Maka dari itu, pihak desa mengimbau kepada masyarakat agar tidak memegang bangkai ayam tersebut dengan tangan terbuka.
"Warga sangat resah, karena khawatir ayam-ayamnya itu mati mendadak akibat
flu burung, untuk itu kami berkoordinasi dan meminta kepada Dinas Perternakan Kabupaten Sukabumi agar segera melakukan penelitian untuk mengetahui apa penyebab kematian mendadak ayam milik warga itu," tambahnya.
Hamid mengatakan bisa saja ayam yang mendadak tersebut disebabkan oleh faktor
cuaca karena dalam beberapa hari terakhir ini hujan turun di wilayahnya. Lebih lanjut, ia juga mengimbau kepada warga agar tidak melepas liarkan ternak unggasnya dan harus dikandangkan serta kandang unggas harus setiap waktu dibersihkan oleh desinfektan agar kondisinya tetap bersih.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014