Karawang (Antaranews Bogor) - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis, mencanangkan penanaman pohon buah naga sebagai upaya menyejahterakan para petani di daerah tersebut.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) setempat Mumuh Muhidin mengatakan, pencanganan penanaman pohon buah naga digelar di Desa Pasir Jengkol, Kecamatan Majalaya, Karawang, karena warga di daerah itu sudah tidak asing dengan tanaman buah naga.
Masyarakat petani di daerah itu sudah lama menanam tanaman buah naga di pekarangan rumahnya. Hanya, mereka kurang memelihara tanaman tersebut. Padahal potensi pasar buah naga di Jakarta dan sekitarnya cukup menjanjikan. Atas hal itulah pihaknya mencanangkan penanaman pohon buah naga di daerah tersebut.
"Jika melihat pangsa pasar buah naga, para petani bisa sejahtera jika tanaman buah naga miliknya dipelihara dengan baik dan benar," kata dia.
Dalam kesempatan kali ini, HKTI Karawang menyebarkan ribuan bibit tanaman buah naga kepada masyarakat setempat untuk ditanami di pekarangan rumahnya.
"Ke depan, diharapkan ada areal lahan yang cukup luas untuk menanam tanaman buah naga itu," katanya.
Sekretaris Daerah Karawang Teddy Rusfendi Sutisna mengatakan, potensi untuk meraih keuntungan dengan menanam buah naga memang besar. Jika penanaman tanaman buah naga itu digarap serius dan maksimal, akan meraih keuntungan besar bagi petani.
"Di pasaran, buah naga terhitung buah-buahan yang mahal, saat ini masih jarang dan terbatas. Kondisi itu perlu dijadikan kesemptan bagi para petani untuk merebut pangsa pasar buah naga," katanya.
Untuk pemasarana buah naga itu, masyarakat setempat bisa berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Karawang.
Anggota DPR RI Ade Komarudin yang ikut menyumbang bibit tanaman buah naga kepada HKTI Karawang mengatakan, saat ini di pasaran masih banyak buah naga impor. Itu terjadi karena dalam negeri belum mampu mecukupi kebutuhan pasar buah naga Jakarta dan sekitarnya.
"Mengapa buah naga perlu dikembangkan, karena memang harganya mahal. Jadi dari pada harus impor, lebih baik produksi sendiri, maka diharapkan jajaran Pemkab Karawang diharapkan bisa membina masyarakat untuk mengembangkan tanaman buah naga. Saya akan membantu dalam pengadaan lahannya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) setempat Mumuh Muhidin mengatakan, pencanganan penanaman pohon buah naga digelar di Desa Pasir Jengkol, Kecamatan Majalaya, Karawang, karena warga di daerah itu sudah tidak asing dengan tanaman buah naga.
Masyarakat petani di daerah itu sudah lama menanam tanaman buah naga di pekarangan rumahnya. Hanya, mereka kurang memelihara tanaman tersebut. Padahal potensi pasar buah naga di Jakarta dan sekitarnya cukup menjanjikan. Atas hal itulah pihaknya mencanangkan penanaman pohon buah naga di daerah tersebut.
"Jika melihat pangsa pasar buah naga, para petani bisa sejahtera jika tanaman buah naga miliknya dipelihara dengan baik dan benar," kata dia.
Dalam kesempatan kali ini, HKTI Karawang menyebarkan ribuan bibit tanaman buah naga kepada masyarakat setempat untuk ditanami di pekarangan rumahnya.
"Ke depan, diharapkan ada areal lahan yang cukup luas untuk menanam tanaman buah naga itu," katanya.
Sekretaris Daerah Karawang Teddy Rusfendi Sutisna mengatakan, potensi untuk meraih keuntungan dengan menanam buah naga memang besar. Jika penanaman tanaman buah naga itu digarap serius dan maksimal, akan meraih keuntungan besar bagi petani.
"Di pasaran, buah naga terhitung buah-buahan yang mahal, saat ini masih jarang dan terbatas. Kondisi itu perlu dijadikan kesemptan bagi para petani untuk merebut pangsa pasar buah naga," katanya.
Untuk pemasarana buah naga itu, masyarakat setempat bisa berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Karawang.
Anggota DPR RI Ade Komarudin yang ikut menyumbang bibit tanaman buah naga kepada HKTI Karawang mengatakan, saat ini di pasaran masih banyak buah naga impor. Itu terjadi karena dalam negeri belum mampu mecukupi kebutuhan pasar buah naga Jakarta dan sekitarnya.
"Mengapa buah naga perlu dikembangkan, karena memang harganya mahal. Jadi dari pada harus impor, lebih baik produksi sendiri, maka diharapkan jajaran Pemkab Karawang diharapkan bisa membina masyarakat untuk mengembangkan tanaman buah naga. Saya akan membantu dalam pengadaan lahannya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014