Bogor (Antaranews Bogor) - Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bogor, Jawa Barat memperkenalkan teknologi canggih dalam bidang pengukuran tanah dengan menggunakan GPS CORS yakni Global Positioning System Gontinuously Operating Reference Stations yang berfungsi mempercepat pengukuran tanah secara ekonomis dan efisien.

"Kami memiliki empat alat CORS ini, satu hibah dari BPN Pusat dan tiga lagi kita dapatkan melalui pengadaan barang," ujar Kepala Kantor BPN, Joko Heriyadi, usai penandatanganan nota kesepahaman kerja sama antara BPN dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, di Cibinong, Kamis.

Joko menyebutkan, sistem GPS CORS yang berwujud sebagai titik kerangka referensi yang dipasangi reciver GPS dan beroperasi secara berkelanjutan selama 24 jam.

Alat senilai Rp300 juta tersebut telah dimiliki oleh 270 kantor BPN di daerah. Sebelumnya, pengukuran tanah dilakukan secara manual menggunakan tali rapia. Lalu seiring perkembangan semakin maju, menggunakan Theodolite.

"Kini dengan menggunakan CORS yakni teknologi berbasis GNSS menjadikan pengukuran bidang tanah lebih ekonomis dan efisien sehingga mempercepat proses sertifikasi," ujarnya.

Menurut Joko, BPN Kabupaten Bogor saat ini memiliki keterbatasan tenaga kerja terutama bidang pengukuran tanah. Pada tahun 2013 jumlah pegawai di BPN Kabupaten Bogor sebanyak 151 orang, kini menjadi 136 orang.

Hal ini dikarenakan 25 orang pegawai telah pensiun. Sementara itu, BPN tidak bisa melakukan penambahan pegawai karena harus melalui mekanisme perekruitan dari pusat.

BPN Kabupaten Bogor setiap bulannya menerima permohonan sebanyak 12.000 sesuai dengan luasnya wilayah Bumi Tegar Beriman serta nilai ekonomi di wilayah tersebut.

Banyaknya jumlah pemohon membuat kantor BPN setiap harinya ramai sehingga petugas kewalahan untuk melayani masyarakat.

Tugas dan fungsi BPN selain menerbitkan sertifikat, melalui program Prona, Proda, Larasita, juga menerbitkan sertifikat yang menjadi aset pemerintah. Tidak hanya itu, penyelesaikan perkara persoalan pertahanan juga menjadi pekerjaan rumah badan milik pemerintah tersebut.

"Dengan keterbatasan sumber daya manusia inilah, BPN mengoptimalisasikan penggunaan teknologi. Salah satunya CORS ini. Selain CORS sistem permohonan dan arsip setifikat di BPN juga sudah online sehingga mudah diakses," ujarnya.

Ia mengatakan, pada 2014 ini BPB memperoleh anggaran prona untuk 2.500, sedangkan untuk UKM sebanyak 100 bidang, perikanan 150 bidang, pertanahan dan retribusi tanah naik menjadi 500 bidang dan Proda tetap sama yakni 1.000 bidang yang ditargetkan selesai Juni ini.

Bupati Bogor Rachmat Yasin yang hadir dalam penandatanganan kerja sama dengan BPN mengapresiasi upaya BPN meningkatkan layanan dengan teknologi baru tersebut.

Bupati mengharapkan BPN dapat terus mengoptimalkan kinerjanya dalam melayani masyarakat Bogor terkait pertanahan terutama penyelesaian sengketa tanah.

Orang nomor 1 di Kabupaten Bogor juga menjanjikan akan membantu tiga unit mobil operasional untuk pengukuran tanah bagi BPN sehingga mempercepat kinerja dalam menyediakan sertifikat tanah untuk masyarakat.

"Akan kami anggarkan pada APBD Perubahan nantinya. Dengan adanya sarana mobilisasi ini pelayanan pengukuran tanah dapat lebih optimal," ujar Bupati.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014