Palang Merah Indonesia (PMI) mengembangkan strategi pendekatan aksi dini berbasiskan forecast (prakiraan cuaca) dalam merespon menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi Indonesia.

"Strategi pendekatan forecast based early action (FBA) bekerjasama dengan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) dan Red Cross Climate Center dan Kartoza dalam upaya mengembangkan pengurangan risiko bencana hidrometeorologi di Indonesia," kata Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat Arifin M Hadi melalui sambungan telepon, Jumat.

Baca juga: PMI Kota Sukabumi membentuk relawan Sibat

Seminar digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam rangkaian peringatan bulan pengurangan risiko bencana (PRB) 2019 yang dilaksanakan di Provinsi Bangka Belitung

Strategi aksi dan peringatan dini siaga darurat ini diperlukan sebelum bahaya bencana datang dengan tujuan untuk meminimalisasi dampak serta menyelamatkan jiwa, harta benda dan perekonomian masyarakat.

Selain itu, sejak 2007, Gerakan Palang Merah-Bulan Sabit Merah telah membangun konsep Forecast-Based Financing (FBF) dengan percontohan di 15 negara, salah satunya Indonesia.

Baca juga: PMI Cianjur bantu evakuasi dua korban tertimbun longsor

"Adapun komponennya, mengetahui keandalan prakiraan, ketersediaan dana aksi dini, menetapkan ambang batas berbasis dampak dan membangun Early Action Protocol (EAP)," katanya.

Kedepan, PMI akan bekerjasama dengan BNPB dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengupgrade INA-SAFE sehingga lebih maksimal digunakan sebagai rujukan forecast.

Lebih lanjut Arifin menambahkan PMI tahun ini juga akan memaksimalkan aplikasi Flood Early Warning Early Action sebagai rujukan utama untuk pilot dalam penerapan Forecast Based Action di sepanjang Sungai Bengawan Solo. "Untuk itu, saatnya masyarakat memulai menggunakan teknologi forecast untuk melakukan aksi dini," katanya.

Baca juga: PMI gelar khitanan massal untuk anak korban gempa di Sulteng

Dalam diskusi panel ini, selain menghadirkan  wakik dari PMI turut hadir sejumlah narasumber dari lembaga lainnya seperti dari Kementerian Koordiantor Bidang Kemaritiman, Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada, Wetlands International indonesia dan JICA.*
 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019