Pihak kepolisian mulai menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa aksi di sepanjang Jalan Gatot Subroto dan Jalan Tol Dalam Kota yang mulai anarkisanarkis, Senin.

Sekitar pukul 17.30 WIB, ketegangan antara massa aksi dan pihak kepolisian sudah mereda, bahkan beberapa pedemo terlihat berbaur dengan petugas kepolisian.

Namun, beberapa menit kemudian, massa menjadi anarkis, karena terpancing suara tembakan gas air dari arah jembatan layang Slipi dan mulai menyerang petugas kepolisian.

Baca juga: Unjuk rasa pelajar, Mendikbud cegah dengan keluarkan surat edaran

Petugas kepolisian terus menghimbau agar massa tidak anarkis dan menyerang dengan lemparan batu, botol hingga menembakkan kembang api.

Karena tidak diindahkan, polisi memaksa pengunjuk rasa membubarkan diri dengan menembakkan gas air mata.

"Cukup dek, sudah, orang tuamu menunggu di rumah, tidak ada gunanya melawan," imbau polisi.

Ribuan massa aksi tergabung dari elemen buruh, mahasiswa dan pelajar masih menyampaikan orasi dan tuntutan di sekitar Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Massa itu hendak menuju DPR RI yang tertahan tiga lapis yakni pembatas plastik, beton dan kawat berduri. Selain itu, ratusan polisi anti huru hara juga disiapkan untuk menghalau pedemo.

Baca juga: Unjuk rasa DPR, orasi serta tuntutan terus disuarakan

Seperti yang diketahui, dalam satu minggu terakhir telah terjadi demo yang diinisiasi oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.

Pedemo menuntut tujuh hal dengan tuntutan utama menolak RKUHP, RUU Pertambangan Minerba, RUU Pertanahan, RUU Permasyarakatan, RUU Ketenagakerjaan.

Selain itu massa mendesak UU KPK dan UU SDA dibatalkan serta disahkannya RUU PKS dan Perlindungan Pekerja Rumah Tangga. 

Baca juga: Demo, Polisi kerahkan lima barracuda bubarkan massa di Pejompongan

Pewarta: Laily Rahmawaty dan Fauzi

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019