Bekasi (Antaranews Bogor) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tengah menelusuri kabar seputar kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di wilayah setempat yang terjadi sejak Minggu (22/12).

"Kami segera menelusuri informasi itu dengan menanyakan penyebabnya kepada Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) terkait kondisi ini," kata Kasi Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop dan UMKM Kabupaten Bekasi, Kustanto, di Cikarang, Selasa.

Menurut dia, penyaluran gas elpiji 3 kilogram merupakan kewenangan dari Hiswana Migas selaku bagian dari distributor resmi Pertamina.

"Kita koordinasi dulu terkait kelangkaan tersebut," katanya.

Sementara itu, sejumlah warga Kabupaten Bekasi mengaku kesulitan mendapatkan pasokan gas tersebut di pasaran.

"Kalaupun ada, pasti harganya mahal," kata Rodin (40) salah satu pedagang makanan di Kecamatan Tambun Selatan.

Dia mengaku sudah dua hari terakhir kesulitan mendapat pasokan gas, mulai dari tingkat eceran hingga ke agen.

Hal senada diungkapkan seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Tambun Utara, Yola Damayanti (33).

Menurut dia, pemerintah daerah harus cepat merespon kelangkaan tersebut agar tidak berdampak luas pada kenaikan harga bahan pokok makanan.

"Harga di tingkat pengecer saat ini sudah tembus Rp20 ribu hingga Rp25 ribu," katanya.

Menurut dia, kondisi itu berkaitan dengan datangnya libur Natal dan Tahun Baru 2014.

"Beberapa pedagang bilang, kondisi ini sudah bisa terjadi setiap datang hari perayaan khusus," katanya.

Pewarta: Oleh Andi Firdaus

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013