Direktur Taman Safari Indonesia Jansen Manansang mengatakan siap terbang ke India untuk memenuhi permintaan pemerintah setempat, membantu pembuatan lembaga konservasi satwa atau kebun binatang di Tamil Nadu, India.

"Kami akan diundang khusus untuk membantu membuat Taman Safari di India," kata Jansen kepada Antara di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.

Menurutnya, Pemerintah India sudah menyiapkan beberapa hektare lahan untuk membuat kebun binatang layaknya di TSI Cisarua. Pasalnya, di India terdapat satwa endemik langka yakni badak bercula satu yang akan menjadi salah satu koleksinya.

"Di India sendiri ada badak cula satu yang langka sekali, jika kita diperbolehkan mengkonsevasinya, akan sangat luar biasa sekali. Badak di dunia ada tiga, Indonesia, Afrika, dan satu lagi di India," kata Jensen.

Baca juga: Taman Safari Bogor gelar Parade Satwa peringati Hari Kemerdekaan

Wacana pembuatan kebun binatang di India ini setelah Menteri Kehutanan India, Dindigul C Sreenivasan datang langsung ke TSI Cisarua, Kabupaten Bogor, Sabtu 31 Agustus 2019. Saat itu, Sreenivasan bertolak ke TSI setelah mengunjungi Ragunan, di Jakarta Selatan.

Menurut Jansen, kunjungan Pemerintah India ke tempatnya itu untuk penyaksian langsung ke lokasi Taman Safari yang mendapatkan kepercayaan mengonservasi Panda ke-18 dari Pemerintah China.

"Mereka datang untuk melihatnya langsung. Kami akan diundang khusus untuk membantu membuat Taman Safari di India. Ya begitu (sebagai) konsultan atau apa istilahnya juga," tutur Jansen.

Baca juga: Taman Safari resmi memulai acara spesial lebaran

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019