Sebagian petugas haji diberangkatkan ke Jeddah untuk mempersiapkan pelayanan terkait pemulangan jamaah gelombang pertama yang akan dimulai 17 Agustus 2019.
Kepala Daerah Kerja Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Arsyad Hidayat di Mekkah, Kamis, mengatakan para petugas haji akan mempersiapkan berbagai keperluan terkait pemulangan jamaah haji dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
"InsyaAllah kita akan gerakkan ke Jeddah dan kemudian sebagian kawan-kawan juga akan survei ke lapangan, khususnya terkait dengan inovasi baru, yaitu inovasi iyab," katanya.
Inovasi iyab, menurut dia, prinsipnya hampir sama dengan layanan jalur cepat pada saat kedatangan jamaah haji, namun juga mencakup pengiriman koper dan barang bawaan jamaah 48 jam sebelum pesawat lepas landas.
"Jamaah pun pada saat di bandara saya kira tidak akan terlalu lama menunggu karena proses imigrasi relatif lebih cepat karena mempergunakan sidik jari dan itu sudah cukup untuk mereka merangkum data-data milik jamaah haji," katanya.
Pemulangan jamaah haji gelombang pertama mencakup sekitar tujuh kelompok terbang (kloter).
"Jamaah akan didorong beberapa jam lebih awal dari Mekkah, minimalnya jamaah sudah sampai di Bandara Jeddah pada waktu enam jam sebelum pesawat take off. Nah untuk yang iyab sekitar tujuh sampai delapan jam sebelum pesawat take off jamaah sudah didorong dari Mekkah ke Bandara yakni di south terminal yaitu terminal yang khusus didedikasikan untuk iyab inovasi ini," Arsyad menjelaskan.
Dia mengimbau jamaah memperhatikan berat koper bawaan, memastikan beratnya tidak lebih dari 32 kg dan tidak memasukkan cairan, terutama air zam-zam, ke dalam koper.
"Itu dipastikan akan kena sweeping (sisir) dari pihak maskapai (yang ditunjuk). Oleh karena itu kami mengimbau seluruh jamaah haji, tolong untuk tidak memasukkan air zam-zam ke dalam tas koper karena setiap jamaah haji sudah dipastikan dapat satu galon air zam-zam isi lima liter," katanya.
Jamaah haji juga mesti memastikan berat tas kabin tidak melampaui batas tujuh kilogram.
"Barang tersebut akan dibongkar pastinya, yang saya khawatirkan justru barang yang sudah disusun rapi oleh jamaah itu justru ikut tercecer. Kalau yang tercecer barang biasa kita masih maklum. Tapi kalau tercecer akibat pembongkaran ternyata berharga kan sayang," kata Arsyad.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Kepala Daerah Kerja Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Arsyad Hidayat di Mekkah, Kamis, mengatakan para petugas haji akan mempersiapkan berbagai keperluan terkait pemulangan jamaah haji dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
"InsyaAllah kita akan gerakkan ke Jeddah dan kemudian sebagian kawan-kawan juga akan survei ke lapangan, khususnya terkait dengan inovasi baru, yaitu inovasi iyab," katanya.
Inovasi iyab, menurut dia, prinsipnya hampir sama dengan layanan jalur cepat pada saat kedatangan jamaah haji, namun juga mencakup pengiriman koper dan barang bawaan jamaah 48 jam sebelum pesawat lepas landas.
"Jamaah pun pada saat di bandara saya kira tidak akan terlalu lama menunggu karena proses imigrasi relatif lebih cepat karena mempergunakan sidik jari dan itu sudah cukup untuk mereka merangkum data-data milik jamaah haji," katanya.
Pemulangan jamaah haji gelombang pertama mencakup sekitar tujuh kelompok terbang (kloter).
"Jamaah akan didorong beberapa jam lebih awal dari Mekkah, minimalnya jamaah sudah sampai di Bandara Jeddah pada waktu enam jam sebelum pesawat take off. Nah untuk yang iyab sekitar tujuh sampai delapan jam sebelum pesawat take off jamaah sudah didorong dari Mekkah ke Bandara yakni di south terminal yaitu terminal yang khusus didedikasikan untuk iyab inovasi ini," Arsyad menjelaskan.
Dia mengimbau jamaah memperhatikan berat koper bawaan, memastikan beratnya tidak lebih dari 32 kg dan tidak memasukkan cairan, terutama air zam-zam, ke dalam koper.
"Itu dipastikan akan kena sweeping (sisir) dari pihak maskapai (yang ditunjuk). Oleh karena itu kami mengimbau seluruh jamaah haji, tolong untuk tidak memasukkan air zam-zam ke dalam tas koper karena setiap jamaah haji sudah dipastikan dapat satu galon air zam-zam isi lima liter," katanya.
Jamaah haji juga mesti memastikan berat tas kabin tidak melampaui batas tujuh kilogram.
"Barang tersebut akan dibongkar pastinya, yang saya khawatirkan justru barang yang sudah disusun rapi oleh jamaah itu justru ikut tercecer. Kalau yang tercecer barang biasa kita masih maklum. Tapi kalau tercecer akibat pembongkaran ternyata berharga kan sayang," kata Arsyad.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019