Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Muhammad Hudori mengapresiasi gerak cepat Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wagub Chusnunia Chalim yang berhasil melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung 2019-2024.
Apresiasi itu disampaikan oleh Muhammad Hudori dalam pembukaan Musrenbang bertemakan "Sinergi Menuju Rakyat Lampung Berjaya", di Bandarlampung, Rabu (7/8/2019).
"Berdasarkan peraturan, Gubernur yang baru saja dilantik, selambat-lambatnya dalam kurun waktu enam bulan sejak dilantik itu harus sudah melakukan musrenbang. Namun pak Gubernur Arinal sudah melakukannya di awal sejak dirinya dilantik sebagai Gubernur. Ini sangat hebat dan kami sangat mengapresiasi hal ini untuk kemajuan Lampung Berjaya," jelas Hudori.
Hudori juga menjelaskan bahwa dalam penyusunan RPJMD harus memperhatikan rancangan teknokratik RPJMN 2020-2024.
Selain itu, rancangan RPJMD harus harus menggunakan sistem e-planning sesuai Permendagri Nomor 98 Tahun 2018.
"Penyusunan RPJMD juga harus sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM) yang merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar, pembangunan berkelanjutan, dan harus sesuai itegrasi tata ruang (RTRW)," ujarnya pula.
Selain dari Kemendagri, Direktur Otonomi Daerah Bappenas Aryawan Soetiarso Poetro juga mengapresiasi upaya Gubernur Lampung dalam memenuhi unsur RPJMD agar memiliki struktur perekonomian yang kokoh, keunggulan kompetitif wilayah, dan SDM berkualitas. Hal ini sudah sering disampaikan Gubernur Arinal dalam berbagai kesempatan.
Menurut Aryawan Soetiarso, RPJMD 2019-2024 merupakan tahapan terakhir dari RPJP 2005-2025. "Ini sangat strategis dalam 5 tahun terakhir, dan merupakan awal persiapan dalam penyusunan RPJP berikutnya," jelas Aryawan.
Guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang pada RPJMN 2020-2024, jelas Aryawan, haruslah menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing.
"Kunci utama yaitu sturktur perekonomian yang kokoh, keunggulan kompetitif wilayah, dan SDM berkualitas," jelasnya.
Penyangga ketahanan pangan nasional
Acara Musrenbang ini sendiri dibuka oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Dalam sambutannya, Gubernur Arinal menjelaskan, Provinsi Lampung memiliki keunggulan secara geostrategik sebagai gerbang Pulau Sumatera dan langsung bersentuhan dengan Selat Sunda.
"Potensi ini sangat berpeluang untuk dikembangkan, karena semakin baiknya konektivitas eksternal Provinsi Lampung melalui dukungan infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dengan 14 exit toll di Provinsi Lampung, serta pengembangan bandara dan pelabuhan," jelas Gubernur Arinal lagi.
Dari sisi demografinya, Gubernur Arinal menjelaskan, Provinsi Lampung memiliki jumlah penduduk terbesar kedua di Sumatera, dengan usia produktif pada tahun 2018 sebesar 51,1 persen. Hal ini juga menjadi peluang pencapaian bonus demografi yang memasuki puncaknya pada 2035.
Gubernur Arinal juga menjelaskan, Provinsi Lampung merupakan penyangga ketahanan pangan nasional dan penghasil komoditas pertanian secara luas, seperti penghasil Nanas dan pisang nomor 1 dunia, udang nomor 1 Asia, jagung nomor 3 nasional, padi nomor 7 nasional, coklat dan hasil pertanian lainnya.
"Namun berbagai penghasilan tersebut, masih terdapat masyarakat kita yang miskin. Tentunya ada sesuatu yang terjadi. Hal ini membuat saya semangat untuk mencari di mana letak kelemahan tersebut, sehingga masa depan kita bisa menjadi lebih baik," jelasnya pula.
Lebih jauh Gubernur Arinal menjelaskan bahwa terdapat 6 (enam) misi pembangunan dalam mewujudkan Visi Rakyat Lampung Berjaya.
"Visi misi tersebut dijabarkan dalam program dan kegiatan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Lampung yang selaras dengan 33 janji kerja," ujar Gubernur.
Janji kerja tersebut di antaranya Kartu Petani Berjaya, meningkatkan daya saing kopi dan komoditas unggulan, peningkatan infrastruktur Lampung Berjaya, Lampung Ramah Usaha, menjadikan Lampung menjadi salah satu tujuan utama wisata Indonesia, dan lainnya.
"Dan Alhamdulillah apa yang menjadi arah kebijakan Presiden RI semuanya sudah masuk dalam 33 janji kerja," ujar Gubernur.
RPJMD 2019-2024 ini, ujar Gubernur Arinal lebih lanjut, merupakan kesempatan untuk menentukan masa depan Lampung. "Saya berharap RPJMD 2019-2024 menjadikan Lampung lebih baik ke depannya. Tentunya diperlukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas antarjenjang Pemerintah, termasuk Pemerintah Pusat," ujarnya. (RLs/Humas Pemprov Lampung/ANT-BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Apresiasi itu disampaikan oleh Muhammad Hudori dalam pembukaan Musrenbang bertemakan "Sinergi Menuju Rakyat Lampung Berjaya", di Bandarlampung, Rabu (7/8/2019).
"Berdasarkan peraturan, Gubernur yang baru saja dilantik, selambat-lambatnya dalam kurun waktu enam bulan sejak dilantik itu harus sudah melakukan musrenbang. Namun pak Gubernur Arinal sudah melakukannya di awal sejak dirinya dilantik sebagai Gubernur. Ini sangat hebat dan kami sangat mengapresiasi hal ini untuk kemajuan Lampung Berjaya," jelas Hudori.
Hudori juga menjelaskan bahwa dalam penyusunan RPJMD harus memperhatikan rancangan teknokratik RPJMN 2020-2024.
Selain itu, rancangan RPJMD harus harus menggunakan sistem e-planning sesuai Permendagri Nomor 98 Tahun 2018.
"Penyusunan RPJMD juga harus sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM) yang merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar, pembangunan berkelanjutan, dan harus sesuai itegrasi tata ruang (RTRW)," ujarnya pula.
Selain dari Kemendagri, Direktur Otonomi Daerah Bappenas Aryawan Soetiarso Poetro juga mengapresiasi upaya Gubernur Lampung dalam memenuhi unsur RPJMD agar memiliki struktur perekonomian yang kokoh, keunggulan kompetitif wilayah, dan SDM berkualitas. Hal ini sudah sering disampaikan Gubernur Arinal dalam berbagai kesempatan.
Menurut Aryawan Soetiarso, RPJMD 2019-2024 merupakan tahapan terakhir dari RPJP 2005-2025. "Ini sangat strategis dalam 5 tahun terakhir, dan merupakan awal persiapan dalam penyusunan RPJP berikutnya," jelas Aryawan.
Guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang pada RPJMN 2020-2024, jelas Aryawan, haruslah menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing.
"Kunci utama yaitu sturktur perekonomian yang kokoh, keunggulan kompetitif wilayah, dan SDM berkualitas," jelasnya.
Penyangga ketahanan pangan nasional
Acara Musrenbang ini sendiri dibuka oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Dalam sambutannya, Gubernur Arinal menjelaskan, Provinsi Lampung memiliki keunggulan secara geostrategik sebagai gerbang Pulau Sumatera dan langsung bersentuhan dengan Selat Sunda.
"Potensi ini sangat berpeluang untuk dikembangkan, karena semakin baiknya konektivitas eksternal Provinsi Lampung melalui dukungan infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dengan 14 exit toll di Provinsi Lampung, serta pengembangan bandara dan pelabuhan," jelas Gubernur Arinal lagi.
Dari sisi demografinya, Gubernur Arinal menjelaskan, Provinsi Lampung memiliki jumlah penduduk terbesar kedua di Sumatera, dengan usia produktif pada tahun 2018 sebesar 51,1 persen. Hal ini juga menjadi peluang pencapaian bonus demografi yang memasuki puncaknya pada 2035.
Gubernur Arinal juga menjelaskan, Provinsi Lampung merupakan penyangga ketahanan pangan nasional dan penghasil komoditas pertanian secara luas, seperti penghasil Nanas dan pisang nomor 1 dunia, udang nomor 1 Asia, jagung nomor 3 nasional, padi nomor 7 nasional, coklat dan hasil pertanian lainnya.
"Namun berbagai penghasilan tersebut, masih terdapat masyarakat kita yang miskin. Tentunya ada sesuatu yang terjadi. Hal ini membuat saya semangat untuk mencari di mana letak kelemahan tersebut, sehingga masa depan kita bisa menjadi lebih baik," jelasnya pula.
Lebih jauh Gubernur Arinal menjelaskan bahwa terdapat 6 (enam) misi pembangunan dalam mewujudkan Visi Rakyat Lampung Berjaya.
"Visi misi tersebut dijabarkan dalam program dan kegiatan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Lampung yang selaras dengan 33 janji kerja," ujar Gubernur.
Janji kerja tersebut di antaranya Kartu Petani Berjaya, meningkatkan daya saing kopi dan komoditas unggulan, peningkatan infrastruktur Lampung Berjaya, Lampung Ramah Usaha, menjadikan Lampung menjadi salah satu tujuan utama wisata Indonesia, dan lainnya.
"Dan Alhamdulillah apa yang menjadi arah kebijakan Presiden RI semuanya sudah masuk dalam 33 janji kerja," ujar Gubernur.
RPJMD 2019-2024 ini, ujar Gubernur Arinal lebih lanjut, merupakan kesempatan untuk menentukan masa depan Lampung. "Saya berharap RPJMD 2019-2024 menjadikan Lampung lebih baik ke depannya. Tentunya diperlukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas antarjenjang Pemerintah, termasuk Pemerintah Pusat," ujarnya. (RLs/Humas Pemprov Lampung/ANT-BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019