Kampus Tazkia di Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat beralih status menjadi Intitut, dari sebelumnya Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI). Meski begitu, Rektor Institut Tazkia, Dr Murniati Mukhlisin memastikan kampus yang dipimpinnya akan tetap mengedepankan keilmuan ekonomi syariah.
"Ekonomi syariah itu pondasi dasar, di mana kita selain mengembangkan institut juga mengembangkan program-program studi yang berdasarkan ekonomi syariah pendidikan," ujarnya kepada Antara di Bogor usai melaunching perubahan status Tazkia menjadi Institut.
Menurutnya, dalam waktu dekat pihaknya akan membuka program Magister Akuntansi Syariah, kemudian dalam waktu tiga tahun ke depan Institut Tazkia juga akan membuka program Doktor bidang Ekonomi Syariah.
Kini Institut Tazkia memiliki tiga fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Fakultas Hukum Syariah, dan Fakultas Pendidikan Tarbiyah. Sedangkan program studinya untuk jenjang S1 terdiri dari Ekonomi Syariah, Manajemen Bisnis Syariah, Akuntansi Syariah, Hukum Syariah, Pendidikan Ekonomi Syariah, dan Diploma Mikro Keuangan Syariah.
Baca juga: Wisuda STEI Tazkia lulusan penghafal alquran
Di samping itu, Murniati tengah mengupayakan pembangunan kampus dan asrama baru bagi mahasiswa Institut Tazkia. Karena, dengan kondisi bangunan sekarang, Institut Tazkia hanya mampu menerima 400 mahasiswa baru, sesuai kapasitas asrama. Pasalnya, setiap mahasiswa baru wajib menginap di asrama yang disediakan selama satu tahun pertama.
"Tahun pertama mereka perlu diasramakan, dipastikan hapalan qurannya, dipastikan kedisiplinan dan sebagainya, serta pendalaman syariah di tahun pertama. Jadi tidak bisa dengan tidak adanya asrama," kata Murniati.
Seperti diketahui, Kampus Tazkia beralih status menjadi Institut ketika menginjak di usianya ke-18 tahun. Kampus Tazkia memulai programnya dari hanya 24 mahasiswa. Kini, kampus tersebut sudah meluluskan sebanyak 2.087 alumni yang berasal dari 32 provinsi di Indonesia, dan enam negara lain, yakni Malaysia, Thailand, Filipina, Maroko, Yaman, dan Palestina.(KR-MFS).
Baca juga: STEI Tazkia Wisuda 363 Lulusan Terbaiknya (Video)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Ekonomi syariah itu pondasi dasar, di mana kita selain mengembangkan institut juga mengembangkan program-program studi yang berdasarkan ekonomi syariah pendidikan," ujarnya kepada Antara di Bogor usai melaunching perubahan status Tazkia menjadi Institut.
Menurutnya, dalam waktu dekat pihaknya akan membuka program Magister Akuntansi Syariah, kemudian dalam waktu tiga tahun ke depan Institut Tazkia juga akan membuka program Doktor bidang Ekonomi Syariah.
Kini Institut Tazkia memiliki tiga fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Fakultas Hukum Syariah, dan Fakultas Pendidikan Tarbiyah. Sedangkan program studinya untuk jenjang S1 terdiri dari Ekonomi Syariah, Manajemen Bisnis Syariah, Akuntansi Syariah, Hukum Syariah, Pendidikan Ekonomi Syariah, dan Diploma Mikro Keuangan Syariah.
Baca juga: Wisuda STEI Tazkia lulusan penghafal alquran
Di samping itu, Murniati tengah mengupayakan pembangunan kampus dan asrama baru bagi mahasiswa Institut Tazkia. Karena, dengan kondisi bangunan sekarang, Institut Tazkia hanya mampu menerima 400 mahasiswa baru, sesuai kapasitas asrama. Pasalnya, setiap mahasiswa baru wajib menginap di asrama yang disediakan selama satu tahun pertama.
"Tahun pertama mereka perlu diasramakan, dipastikan hapalan qurannya, dipastikan kedisiplinan dan sebagainya, serta pendalaman syariah di tahun pertama. Jadi tidak bisa dengan tidak adanya asrama," kata Murniati.
Seperti diketahui, Kampus Tazkia beralih status menjadi Institut ketika menginjak di usianya ke-18 tahun. Kampus Tazkia memulai programnya dari hanya 24 mahasiswa. Kini, kampus tersebut sudah meluluskan sebanyak 2.087 alumni yang berasal dari 32 provinsi di Indonesia, dan enam negara lain, yakni Malaysia, Thailand, Filipina, Maroko, Yaman, dan Palestina.(KR-MFS).
Baca juga: STEI Tazkia Wisuda 363 Lulusan Terbaiknya (Video)
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019