Tim Pengabdian Masyarakat Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (Pengmas UI) melaksanakan program pengelolaan sentra budi daya bandeng di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, untuk branding produk sesuai "local wisdom" atau kearifan lokal kota tersebut.

"Program ini diusung dengan harapan mampu mendorong daya jual bandeng Sidoarjo yang memiliki morfologi berbeda dari daerah lain sehingga menghasilkan rasa yang khas dan unik," Ketua tim Pengabdi yang juga Dosen Program Pendidikan Vokasi UI Mila Viendyasari di kampus Vokasi UI Depok, Senin.

Tim pengabdi juga menghibahkan 2 set alat pengasapan bandeng yang mana masing-masing alat ini mampu menampung 20 bandeng pada setiap kali proses pengasapan yang membutuhkan waktu 6-8 jam.

Tim Pengmas Vokasi UI terdiri atas tiga dosen dan dua mahasiswa Vokasi UI yang melibatkan kelompok ibu pengolah hasil perikanan di Desa Bluru Kidul, Sidoarjo Jawa Timur.

Baca juga: UI kenalkan program Persebaya cegah bunuh diri pada remaja

Program pengelolaan sentra budi daya bandeng ini berupaya mendorong masyarakat maupun perangkat kabupaten untuk membangun ciri khas daerahnya sendiri sehingga memiliki keunggulan kompetitif dari daerah lainnya, terutama di Jawa Timur.

Kegiatan ini terbagi atas 2 tahap yaitu pertama pendampingan kegiatan penimbangan dan lelang bandeng. Program ini bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam menyelenggarakan tradisi daerah. Kedua pendampingan branding bandeng Sidoarjo sebagai kearifan lokalKabupaten Sidoarjo.

"Harapannya, masyarakat akan mampu untuk merumuskan strategi branding produknya yang sejalan dengan kearifan lokal dari Kabupaten Sidoarjo," ujar Mila.

Mila juga menambahkan alat yang dihibahkan mampu menghasilkan 100 bandeng asap. Alat ini, dapat memaksimalkan potensi bandeng karena memiliki daya jual cukup tinggi di mana jika dikemas sebagai oleh-oleh dapat dibandrol seharga Rp80.000 – Rp120.000 per kilogram.

Untuk membuka wawasan masyarakat, tim Pengmas Vokasi UI juga mengundang Djalil, seorang pengolah bandeng asap yang sudah terkenal di Kota Sidoardjo. Ia mengajarkan teknik membuat bandeng asap serta pengelolaan bisnis serta etika bisnis.

"Harapannya, dengan belajar langsung dari produsen yang sudah berhasil, para pengolah bandeng yang baru ini dapat langsung praktik  tanpa uji coba terlalu lama sehingga dapat naik kelas menjadi UMKM dan punya pengepulan sendiri," katanya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019