Saat menutup Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat IV Angkatan VII Lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor Tahun 2019, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat menyebutkan dua tugas penting seorang pemimpin, yaitu membuat suatu perencanaan dan mengimplementasikan perencanaan tersebut.
“Dua hal tersebut minimal bisa menjadi rujukan dalam membentuk kompetensi kepemimpinan pasca mengikuti diklat,” katanya kepada 30 peserta Diklatpim IV di Hotel Bahtera, Jalan Raya Puncak Cipayung No. 256, Kabupaten Bogor, Selasa (23/07/2019).
Untuk mendukungnya, kepada 30 peserta Ade mengingatkan ada tiga hal yang harus dimiliki. Pertama, harus mampu mengubah karakter atau integritas. Kedua, harus mampu memimpin atas implementasi atas inovasi yang dibuat dan ketiga mampu melakukan kolaborasi.
“Sikapi hasil diklatpim agar mampu memberikan perubahan sikap. Semoga inovasi yang dihasilkan dapat diteruskan dan dikembangkan hingga tingkat nasional.
Perwakilan dari Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jawa Barat, Jamin M. Saleh secara umum menilai prestasi peserta diklatpim Kota Bogor sangat bagus dibanding daerah lain. Dirinya berharap agar ini terus dibina dan dikembangkan karena bisa menjadi modal yang baik.
Bagi para peserta berikan pelayanan yang terbaik ia meminta agar bisa menunjukkan integritas, daya juang dengan tetap rendah hati. Layani warga dengan jujur, ikhlas dan jangan sombong.
"Cerdas boleh tapi jangan sombong. Jalani tugas dengan baik tanpa menunggu atau mengharap pujian. Jangan sakit hati karena di cerca atau dicaci, jadikan itu modal memperbaiki dan mengembangkan diri. Tantangan dan intervensi banyak, birokrasi tetap harus tegar memberikan pelayanan,” kata Jamin.
Di akhir penutupan, diserahkan piagam penghargaan bagi 5 peserta terbaik dalam melahirkan inovasi proyek perubahan yang dinilai memiliki dampak dan manfaat secara luas dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat maupun internal unit kerja.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
“Dua hal tersebut minimal bisa menjadi rujukan dalam membentuk kompetensi kepemimpinan pasca mengikuti diklat,” katanya kepada 30 peserta Diklatpim IV di Hotel Bahtera, Jalan Raya Puncak Cipayung No. 256, Kabupaten Bogor, Selasa (23/07/2019).
Untuk mendukungnya, kepada 30 peserta Ade mengingatkan ada tiga hal yang harus dimiliki. Pertama, harus mampu mengubah karakter atau integritas. Kedua, harus mampu memimpin atas implementasi atas inovasi yang dibuat dan ketiga mampu melakukan kolaborasi.
“Sikapi hasil diklatpim agar mampu memberikan perubahan sikap. Semoga inovasi yang dihasilkan dapat diteruskan dan dikembangkan hingga tingkat nasional.
Perwakilan dari Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jawa Barat, Jamin M. Saleh secara umum menilai prestasi peserta diklatpim Kota Bogor sangat bagus dibanding daerah lain. Dirinya berharap agar ini terus dibina dan dikembangkan karena bisa menjadi modal yang baik.
Bagi para peserta berikan pelayanan yang terbaik ia meminta agar bisa menunjukkan integritas, daya juang dengan tetap rendah hati. Layani warga dengan jujur, ikhlas dan jangan sombong.
"Cerdas boleh tapi jangan sombong. Jalani tugas dengan baik tanpa menunggu atau mengharap pujian. Jangan sakit hati karena di cerca atau dicaci, jadikan itu modal memperbaiki dan mengembangkan diri. Tantangan dan intervensi banyak, birokrasi tetap harus tegar memberikan pelayanan,” kata Jamin.
Di akhir penutupan, diserahkan piagam penghargaan bagi 5 peserta terbaik dalam melahirkan inovasi proyek perubahan yang dinilai memiliki dampak dan manfaat secara luas dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat maupun internal unit kerja.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019