Ketua Umum Relawan Negeriku Indonesia Jaya (Ninja), C Suhadi mengapresiasi pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang dinilainya bercorak semangat empat Pilar Kebangsaan.
"Saya kira, ini pertemuan yang sangat luar biasa. Semoga ini diikuti oleh para pendukung masing-masing. Dan saya mengapresiasi itu," kata Suhadi dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Suhadi menilai kedua tokoh ini sama-sama memiliki totalitas memperjuangkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi, kelompok atau golongan. Pimpinan itu harus mampu menghilang etnonasionalisme, meredam konflik serta mampu menggerakkan kemajemukan menjadi kekuatan bangsa.
Selain itu, mereka harus bertindak sebagai negarawan yang dapat menyatukan semua pikiran dengan landasan 4 Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurutnya, sosok pemimpin kenegarawanan sangat diperlukan bangsa Indonesia saat ini untuk membawa masyarakat menuju cita-cita luhur seperti tertuang Pancasila dan UUD 1945 yaitu menuju masyarakat yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Untuk itu, diharapkan pertemuan Jokowi-Prabowo ini berdampak positif bagi kedua pendukung hingga ke tingkat akar rumput termasuk para buzzer. Hal ini merupakan bentuk rekonsiliasi politik kebangsaan.
Menurut Suhadi, pertemuan Jokowi dan Prabowo ini membuktikan kebesaran jiwa kedua tokoh tersebut. Baik Jokowi maupun Prabowo kata Suhadi memperlihatkan karakter ketokohan sebagai pemimpin bangsa.
Dia menilai pertemuan antara Jokowi dan Prabowo telah memberikan contoh kenegarawanan yang tinggi. Hal ini sekaligus menjadi momentum perekat suasana kebangsaan agar kembali bersatu paska Pemilu 2019.
"Saya juga sepakat, setelah kedua tokoh ini bertemu, tidak ada lagi sebutan 01 dan 02. Kita lupakan cebong dan kampret. Mari kita bicara politik kebangsaan," tegasnya.
Dia mengatakan pertemuan Jokowi dan Prabowo merupakan pertemuan kebangsaan dua orang tokoh bangsa. Karena itu, Suhadi berharap masyarakat Indonesia kembali rukun dan bisa menghilangkan polarisasi yang sempat terjadi di masyarakat saat Pilpres 2019.
"Saya berharap, para pendukung capres, apakah itu cebong ataupun kampret bisa guyub kembali," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Saya kira, ini pertemuan yang sangat luar biasa. Semoga ini diikuti oleh para pendukung masing-masing. Dan saya mengapresiasi itu," kata Suhadi dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Suhadi menilai kedua tokoh ini sama-sama memiliki totalitas memperjuangkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi, kelompok atau golongan. Pimpinan itu harus mampu menghilang etnonasionalisme, meredam konflik serta mampu menggerakkan kemajemukan menjadi kekuatan bangsa.
Selain itu, mereka harus bertindak sebagai negarawan yang dapat menyatukan semua pikiran dengan landasan 4 Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurutnya, sosok pemimpin kenegarawanan sangat diperlukan bangsa Indonesia saat ini untuk membawa masyarakat menuju cita-cita luhur seperti tertuang Pancasila dan UUD 1945 yaitu menuju masyarakat yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Untuk itu, diharapkan pertemuan Jokowi-Prabowo ini berdampak positif bagi kedua pendukung hingga ke tingkat akar rumput termasuk para buzzer. Hal ini merupakan bentuk rekonsiliasi politik kebangsaan.
Menurut Suhadi, pertemuan Jokowi dan Prabowo ini membuktikan kebesaran jiwa kedua tokoh tersebut. Baik Jokowi maupun Prabowo kata Suhadi memperlihatkan karakter ketokohan sebagai pemimpin bangsa.
Dia menilai pertemuan antara Jokowi dan Prabowo telah memberikan contoh kenegarawanan yang tinggi. Hal ini sekaligus menjadi momentum perekat suasana kebangsaan agar kembali bersatu paska Pemilu 2019.
"Saya juga sepakat, setelah kedua tokoh ini bertemu, tidak ada lagi sebutan 01 dan 02. Kita lupakan cebong dan kampret. Mari kita bicara politik kebangsaan," tegasnya.
Dia mengatakan pertemuan Jokowi dan Prabowo merupakan pertemuan kebangsaan dua orang tokoh bangsa. Karena itu, Suhadi berharap masyarakat Indonesia kembali rukun dan bisa menghilangkan polarisasi yang sempat terjadi di masyarakat saat Pilpres 2019.
"Saya berharap, para pendukung capres, apakah itu cebong ataupun kampret bisa guyub kembali," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019