Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menghadiri pembukaan Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2019 di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (12/07/2019). RKCI 2019 dibuka oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dengan pemukulan gong.

Dalam pidatonya, Wapres menyampaikan bahwa dibutuhkan komitmen pemerintah daerah dan seluruh stakeholder yang ada di daerah tersebut untuk membangun kota cerdas. Kota cerdas merupakan bagian dari upaya membangun masa depan bangsa Indonesia sehingga harus dimulai dengan persiapan yang matang.

Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan, tahun ini ITB bekerja sama dengan Metro TV melaksanakan Riset dan RKCI 2019.

"Tahun ini merupakan pelaksanaan yang ketiga setelah sebelumnya pada tahun 2015 dan 2017, ITB pernah melaksanakan RKCI," ujarnya.

Menurutnya, yang dimaksud dengan Kota Cerdas yakni jika dapat mengatasi tantangan sehingga mampu sediakan kota yang aman dan nyaman dengan menggunakan berbagai pendekatan sistematis dan terencana. Kota cerdas juga mendukung tujuan negara yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Program tersebut kata Kadarsah, bukan untuk mencari kota yang unggul, tapi sarana memetakan kondisi setiap kota. Untuk menentukan kondisi kota, dilakukan lah riset yang hasilnya digunakan sebagai stimulan bagi kota-kota yang lain.

“Harapannya semua kota dan kabupaten di Indonesia maju dan besar dan tidak ada kesenjangan. Semoga RKCI ini bermanfaat bagi kemajuan bangsa,” harap Kadarsah.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menyebut, Kota Cerdas adalah kota yang dapat mengelola berbagai sumberdayanya secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan berbagai tantangan.

"Jadi setiap kota harus memiliki solusi inovatif, terintegrasi dan berkelanjutan untuk menyediakan infrastruktur dan memberikan layanan-layanan dalam meningkatkan kualitas hidup warganya," katanya.

Kepala Diskominfostandi Kota Bogor Firdaus mengatakan, intinya bahwa sesuai dengan perkembangan teknologi seluruh kepala daerah harus pintar memajukan kotanya dan mampu menangani berbagai masalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

"Yang dibutuhkan dalam upaya menjadikan sebuah kota cerdas adalah salah satu komitmen pimpinan. Apalah artinya jika infrastruktur ada, teknologi cukup kalau tidak mendapatkan perhatian dari pimpinan," ujarnya.

Rating Kota Cerdas Indonesia diluncurkan dalam upaya melakukan riset terhadap daerah yang sudah banyak melakukan Inovasi. Inovasi Kota Bogor salah satunya telah meresmikan aplikasi Berbagi Aduan dan Saran yang disebut 'Si Badra'.

"Kemarin kami sudah resmikan aplikasi Si Badra dan yang terdekat akan ada peresmian Mal Pelayanan Publik (MPP) sebagai usaha untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat melalui penerapan teknologi," jelasnya.

Pewarta: Oleh: Humas Setdakot Bogor

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019