Bogor (Antara) - Institut Pertanian Bogor mendapat amanah untuk menjadi Ketua Forum Komunikasi dan Silaturahmi bagi pranata humas di perguruan tinggi.

"Para peserta sepakat menghidupkan kembali forum komunikasi untuk wadah silaturahmi, dan wakil dari IPB disepakati sebagai ketua," kata Waluya Suprihartono, staf Humas IPB yang dipercaya memimpin forum itu di Bogor, Jawa Barat, Senin.

Ia menjelaskan, kesepakatan itu diputuskan pada akhir pelatihan peserta pendidikan dan latihan pranata humas perguruan tinggu diklat yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemdikbud di Pontianak, Kalimantan Barat.

Menurut dia, bagi pegawai fungsional pranata humas yang mau bergabung dalam forum atau yang ingin memberikan sumbang saran bisa menyampaikan melalui surat elektronik ke waluyasuprihartono@yahoo.co.id.

Dalam diskusi, kata dia, selain para peserta diklat yang berasal dari Kehumasan Perguruan Tinggi se Indonesia juga dihadiri oleh Kepala Humas Universitas Negeri Semarang (UNES) Sucipto Hadi Purnomo.

Sucipto dalam kesempatan tersebut mendukung adanya penyegaran organisasi itu.

Dalam diskusi para peserta Pelatihan Tenaga Kependidikan Bidang Kehumasan Tingkat Lanjutan di Pontianak itu, juga terungkap sulitnya pegawai fungsional pranata humas untuk naik pangkat.

Pada tahun 2005 Departemen Pendidikan Nasional --kini Kemdikbud-- melakukan pengangkatan pegawai umum menjadi pegawai fungsional pranata humas.

Namun, entah mengapa hingga sekarang banyak pegawai yang belum naik pangkat.

"Sejak diangkat jadi pegawai fungsional pranata humas tahun 2005 sampai sekarang saya belum naik pangkat," kata Syarif Abdul Rahman, pegawai kehumasan di Universitas Tanjung Pura, Kalimantan Barat.

Hal yang hampir sama juga dialami oleh Nurdin dari Politeknik Negeri Pontianak,

Nurdin pernah melakukan pengajuan angka kredit, tetapi karena masih kurang jadi kenaikan pangkat ditangguhkan.

Setelah didesak kenapa belum naik pangkat, karena ia mengalami kesulitan dalam menyusun angka kredit.

Namun, kondisi itu berbeda dengan yang dialami Waladan Mardijja dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

Sejak diangkat, ia sudah tiga kali mengajukan angka kredit dan tiga kali pula naik pangkat.

Pewarta: Oleh Andy Jauhari

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013